Kamis, 13 Juni 2013

DPRD Yogya Akui Kerukunan Antaretnis Di Kalbar

DPRD Yogyakarta mengakui kerukunan masyarakat Kalbar, meskipun masyarakatnya berasal dari berbagai etnis dan memiliki perbedaan kultur. Memang di masa lalu Kalbar sempat mengalami tragedi kelam berupa kerusuhan etnis, namun hal itu telah dapat diatasi dan kini semua etnis di Kalbar hidup berdampingan dengan baik. 

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Yogyakarta Arif Nurhantanto, saat mengadakan kunjungan ke DPRD Kalbar di Ruang Serbaguna DPRD Kalbar, Rabu (01/05) siang. 

"Kalbar adalah daerah yang sangat majemuk dan cukup berhasil mengelola kemajemukan masyarakat untuk menjadi modal sosial dalam menyukseskan pembangunan," ujar Arif. 

Menurutnya, meskipun Yogya juga termasuk daerah majemuk, namun tidak terlalu rawan mengingat sebagian besar masyarakat luar daerah yang berada di Yogya tidak menetap secara permanen. 

Menanggapi hal itu, anggota Komisi C DPRD Kalbar, Inosensius mengatakan, pengalaman di masa lalu telah menjadi pelajaran berharga bagi Kalbar dalam menata kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, sehingga kejadian buruk di masa lalu tidak terulang di masa mendatang. 

"Salah satu cara yang ditempuh yakni terbentuknya perkumpulan atau paguyuban dari seluruh etnis yang mendiami Kalbar," terang Inosensius. 

Diakuinya, selama ini para tokoh dari paguyuban tersebut berhasil membangun komunikasi yang baik, sehingga ketika terjadi pertengkaran antara warga dapat segera diredam dan tidak melebar menjadi permusuhan.
Lebih lanjut Inosensius mengatakan, 10 tahun terakhir tidak pernah lagi terjadi kerusuhan atau pertikaian yang berbau SARA di Kalbar. 

"Bahkan, isu primordial yang seringkali dijual dalam pehelatan Pilkada, ternyata dalam beberapa kali Pilkada di Kalbar tidak berhasil untuk mendulang suara," ungkap Inosensius yang berasal dari fraksi Golkar.

0 comments:

Posting Komentar