Sabtu, 30 Januari 2010

TNI AD BANGUN STRATEGI PERANG BERLARUT

Salah satu strategi perang yang dipilih TNI AD untuk menghadapi agresi musuh, yang memiliki kekuatan militer lebih dari Indonesia, baik dari jumlah prajurit maupun peralatan tempur adalah Perang Berlarut. Selain lebih efektif dengan memberdayakan kekuatan masyarakat dan letak geografis wilayah, juga meminimalisir jatuhnya korban di pihak sipil, “dengan menghindari konfrontasi fisik dalam skala luas.
Strategi ini membiarkan tentara musuh masuk dan digiring ke wilayah pedalaman, baru kemudian menjadi target serangan. Hal itu disampaikan Danrem 121 Alam Bana Banawae – ABW Kolonel (Infanteri) Nukman Kosadi` menyangkut Pemberdayaan wilayah pertahanan di Kalbar, pada Rapat Kerja Gubernur dengan para Bupati walikota dan camat se Kalbar di Balai Petitih Jum`at siang (29/01/2010)`.
Dirinya menyatakan, “Kalbar merupakan pilihat tepat untk menjadi wilayah pertahanan darat, dengan membangun sistem pertahanan yang mengacu pada strategi perang berlarut. Dirinya mencontohkan perang Iraq, dimana tentara Amerika dan sekutu menjadi target serangan dan teror para milisi, untuk melumpuhkan kekuatan musuh secara perlahan. 
Kolonel (Infanteri) Nukman Kosadi memprediksi ancaman terhadap Pertahanan di wilayah Kalbar, disamping serangan dari wilayah utara, yakni agresi militer negara tetangga Malaysia. Juga serangan dari wilayah barat yakni teritorial sepanjang pantai, yang berhadapan dengan Alur Laut Kepulauan Internasional. Dimana kapal asing boleh melayari perairan tersebut, tanpa harus meminta izin dari pihak Indonesia. Terbukti di tahun 90 `an satu Kapal Induk milik AL Amerika Serikat, melewati perairan Indonesia dan muncul di utara pulau Jawa.



0 comments:

Posting Komentar