Selasa, 01 Januari 2013

MALAM PERGANTIAN TAHUN DI PONTIANAK DIWARNAI HUJAN

Keinginan sebagian warga Kota Pontianak untuk merayakan malam pergantian 2012 ke 2013 tahun buyar seketika, menyusul hujan yang turun sejak pukul 19.50 hingga 00.00 dini hari. Bahkan, hujan yang terus mengguyur secara merata menyebabkan sebagian warga mengurungkan niat untuk keluar rumah. 

Puluhan kafe yang sejak sore telah membuka lapak di sepanjang ruas Jalan Gajahmada dan berharap meraih laba di malam pergantian tahun, terpaksa harus gigit jari. 

Sebagian pemilik kafe mengemas dan mengangkut meja maupun kursi ke emperan ruko, namun sebagian lagi tetap membiarkan meja dan kursi diguyur hujan sambil berharap hujan segera reda dan ruas jalan Gajahmada kembali dipadati warga. Namun alam berkata lain, hujan tak kunjung mereda. 

Pukulan paling telak dialami para pedagang terompet yang awalnya berjejer di kedua sisi ruas Jalan Gajahmada. Mereka hanya bisa merenung sambil memandangi hujan. 

Salah seorang pedagang, Ibu Is mengaku telah menjual terompet sejak pukul 08.00 pagi. Karena keuntungan tidak seberapa, dirinya sangat berharap di malam pergantian tahun terompet laris terjual. Namun, apa mau dikata. Lantaran hujan sejak malam hingga memasuki tahun 2013 hanya 2 terompet yang terjual, masing – masing dengan harga Rp.5000 dan Rp.10.000. 

"Ya, mau gimana lagi mas, keadaanya sudah begitu, keluhnya dengan logat Jawa yang kental. 

Kendati demikian, guyuran hujan tidak serta merta menghalangi hasrat sebagian warga untuk memadati Jl. Gajahmada di Kota Pontianak demi menyaksikan pesta kembang api. 

Ratusan warga tetap berjejer di kedua sisi ruas jalan Jl. Gajahmada, kawasan Pecinaan yang menjadi salah satu titik untuk merayakan malam pergantian tahun baru 2013. 

Mereka bukan hanya berasal dari wialyah Kota Pontianak, namun juga dari Kubu Raya. Semua membaur untuk menikmati atraksi pesta kembang api, yang rutin diselenggarakan setiap tahun, baik tahun baru Masehi maupun tahun baru Imlek.

0 comments:

Posting Komentar