Anggota Komisi C DPRD Kalbar. N.CH Saiyan mempertanyakan pada Dinas Pertambangan & Energi (Distamben) provinsi Kalbar, terkait usulan
pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) di desa Empadi Kecamatan Meranti Kabupaten Landak. Pasalnya dalam kunjungan reses beberapa
waktu lalu, warga desa setempat mengeluh karena belum mendapatkan pelayanan listrik.
"Bahkan, warga menuntut anggota legislatif asal Landak untuk turut membantu, sambil menyerahkan proposal baru pembangunan PLTA," ujar Saiyan
dalam rapat kerja Komisi C dengan jajaran PLN wilayah Kalbar dan Dinas Pertambangan & Energi provinsi Kalbar di DPRD Kalbar, Senin (05/11/12).
Oleh karena itu, ia meminta Distabem provinsi Kalbar untuk menindaklanjuti, apalagi proposal pengajuan sebenarnya telah disampaikan sejak tahun 2010
lalu.
Di bagian lain, legislator fraksi Demokrat ini juga berharap agar program PLN untuk melakukan penambahan jaringan di 4 Kabupaten tahun 2012, dapat
menjangkau warga di desa Empadi. Kalau pun tahun ini masih belum terakomodir, maka sedapat mungkin PLN memprioritaskan pada tahun 2013
mendatang.
Menanggapi masalah ini, Suheni dari Dinas Pertambangan & Energi provinsi Kalbar, berjanji untuk memeriksa kembali proposal pengajuan pembangunan
PLTA di desa Empadi.
"Sebab, saat ini sejumlah daerah juga mengajukan hal yang sama, termasuk usulan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)," terang Suheni.
Sedangkan rencana pembangunan PLTA di Riam Mananggar Kecamatan Air Besar Landak, ia mengatakan, sebenarnya telah ditindaklanjuti dengan
melakukan survei.
Lebih lanjut, Suheni menyebutkan di Landak terdapat sebanyak 19 titik yang potensial untuk menjadi lokasi pembangunan PLTA.
"Beberapa lokasi
diantaranya serta di sejumlah Kabupaten lain telah disurvei dan diajukan ke Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementrian ESDM," tambahnya.
Ia menegaskan, bahwa Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan listrik di daerah, melalui program
pembagunan PLTA, PLTS maupun PLTMH sebagai upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalbar, yang saat ini baru mencapai 61 %.
0 comments:
Posting Komentar