Rabu, 10 Oktober 2012

RESTORASI SOLUSI INDONESIA KEJAR KETERTINGGALAN

Meskipun memiliki berbagai keunggulan terutama kekayaan alam, namun kehidupan masyarakat Kalbar, hingga kini belum dapat dikatakan sebagai masyarakat ideal. Terlebih masyarakat yang berada di perbatasan, hampir di semua lini kehidupan tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga. 

“Kondisi serupa sebenarnya juga terjadi di daerah lainnya di Indonesia. Untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa ini diperlukan upaya keras, tetapi upaya tersebut tidak dapat hanya dititipkan pada wakil yang tengah berkuasa saat ini, atau mereka yang kini memiliki otoritas untuk mengatur jalannya pemerintahan, “ ujar Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem, Surya Paloh, di Pontianak Selasa (9/10/12). 

Ia beralasan, karena seluruh aspek ketatanegaraan saat ini membuktikan bahwa output kinerja mereka, tidak memberikan tingkat kemampuan yang membanggakan sebagai suatu bangsa. “Bangsa Indonesia perlu melakukan gerakan perubahan dengan membangkitkan kembali semangat keindonesiaan, seperti gerakan restorasi yang kini ditawarkan oleh partai Nasdem, “ tegas Surya Paloh. 

Diakuinya bahwa di tataran internasional, Indonesia juga jauh tertinggal dibanding negara lain. “Dari sisi kemanusiaan saja, hingga kini belum dapat tuntas, sementara negara - negara maju telah memasuki tahap melindungi satwa dan lingkungan, “ katanya. 

Menurutnya, pembangunan di Indonesia adalah pembangunan yang menyeluruh dan integratif, bukan hanya terbatas di pulau Jawa. “Mengingat konsep negara ini adalah integralistik atau negara kesatuan, maka ketertinggalan pembanguan di suatu daerah seyogyanya juga dirasakan daerah lainnya. Begitu pula sebaliknya, “ tambahnya. 

Ditegaskan Surya Paloh, semangat keindonesiaan inilah yang seharusnya menjadi modal dasar untuk bergerak di tengah kerasnya pergulatan atau percaturan dunia internasional. “Agar kita dapat menandingi negara – negara maju, yang saat ini tidak hanya menempatkan bangsanya bergelut pada masalah - masalah yang bersifat primer, tetapi juga menjadikan kebutuhan sekunder dan tersier sama pentingnya seperti kebutuhan primer, “tandasnya.

0 comments:

Posting Komentar