Kamis, 11 Oktober 2012

Meneropong dari jauh

        Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 sebenarnya masih cukup lama, sekitar 2 tahun lagi. Namun, saat ini puluhan tokoh telah diapungkan untuk menjadi kandidat. Dominan pemain lama. Mereka antara lain ; Ketum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakri, Ketua Umum DPP PAN, Hatta Rajasa, Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem, Surya Paloh, Ketum DPP Partai Hanura, Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Tak ketinggalan mantan Presiden RI sekaligus Ketum PDI P, Megawati Soekarno Putri dan putrinya Puan Maharani juga disebut – sebut bakal maju. 

Kemudian masih ada nama – nama lain seperti Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Sutanto dan Kasad Jend. TNI Pramono Edhi Wibowo serta mantan Panglima TNI. Jend (Purn.) TNI Endriartono Sutarto. Termasuk di dalamnya Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq. Bahkan, mantan wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Menteri Keuangan yang kini menjadi petinggi Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati juga termasuk salah satunya. Terakhir, putra mantan Presiden RI, BJ. Habibie yakni Ilham Akbar Habibie juga dinilai layak untuk menjadi salah satu kontestan. 

Kemungkinan besar jumlahnya terus bertambah, sesuai dinamika yang berkembang, terutama konstalasi politik serta peluang. Satu lagi, yang sempat heboh beberapa waktu lalu yakni sang Ibu Negara, Ani Yudhoyono. 

Seiring munculnya tokoh – tokoh tadi di media massa, beberapa diantaranya telah melakukan gerakan untuk membangun pencitraan dengan beragam cara dan berbagai strategi. Mereka pun rajin “olah vokal” mengkritisi kebijakan Pemerintah saat ini yang dinilai tidak pro rakyat, bahkan menjerumuskankan bangsa ke jurang kehancuran. Terlebih mereka yang punya media seperti TV, maka berbagai kegiatan, pidato serta iklannya di TV pun kerap kali tayang. Mereka yang tidak punya media pun tak kalah getolnya dalam “bersuara” menyuarakan tuntutan publik. Lalu di dunia maya ada yang membuat website seperti Endriartono melalui endriartonosutarto.web.id dan Wiranto melalui wiranto.com. Tim “Sukses” mereka pun rajin menjual program ke khalayak ramai. 

Bukan hanya itu, ada beberapa partai yang sejak dini telah mengumumkan capres tahun 2014 yang kebetulan merupakan pimpinan parpol tersebut. Seperti Partai Golkar yang bakal mengusung Aburizal serta PAN yang akan memperjuangkan Hatta. 

Survei – survei pun mulai menyebutkan persentase elektabilitas dari beberapa figur. Begitu pula kriteria pemimpin nasional kedepan atau pasca berakhirnya kepemimpinan SBY tahun 2014, juga telah menghiasi media massa nasional. Memang normatif persayaratannya, dengan penekanan utama komitmen untuk penegakkan supremasi hukum.

bersambung..........





0 comments:

Posting Komentar