Kamis, 27 September 2012

TIM MB MINTA JANGAN PERCAYAI QUICK COUNT TIDAK JELAS

Tim Pemenangan Morkes-Burhan (MB) tetap meyakini jika pasangan yang mereka usung, dapat memenangkan Pemilukada Kalbar 2012. Mereka berpatokan pada hasil quick count internal, dimana pasangan MB menang di 8 Kabupaten dengan perolehan 38,17 % suara. Namun, Tim Pemenangan MB mencium adanya gelagat di lapangan, bahwa pihak lawan berupaya untuk melakukan penggelembungan suara.

Ditemui Sabtu (22/09/12), Ketua Tim pemenangan MB, Adang Gunawan mengakui, adanya upaya pihak lawan untuk menggagalkan kemenangan mereka, sehingga pihaknya langsung mengerahkan para relawan ke daerah untuk mengamankan suara. Namun, Adang enggan menyebutkan daerah tersebut. Dirinya hanya mengatakan berada di wilayah pedalaman dan kini tengah diinventarisir oleh tim pemenangan guna ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Adang juga berpesan kepada para pendukung, simpatisan dan tim sukses MB agar tidak mempercayai short message service (sms) ataupun quick count yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sebab disamping dapat menyesatkan, juga dapat membuat binggung masyarakat.

Sementara itu, melalui rilisnya, Ketua Balitbang DPP Golkar, Indra J. Piliang, menyayangkan klaim kemenangan 51 persen dalam Pilkada Kalbar oleh calon gubernur incumbent Cornelis 20 September lalu. Sebab, klaim kemenangan 51 persen hasil quick count dari lembaga yang integritasnya belum diketahui justru membuat penyesatan opini.

Menurutnya, quick count dalam Pilkada, seyogyanya dilakukan lembaga survei independen yang telah teruji dalam ratusan Pilkada. Bukan sepihak oleh lembaga yang belum pernah melakukan quick count. Klaim kemenangan tersebut, selain dapat menganggu konsentrasi perangkat KPU dalam bekerja, juga membuat kegaduhan dan menciptakan situasi yang tidak kondusif. Indra menyebutkan, berdasarkan data yang masuk dari para relawan, Pasangan Morkes-Burhan berhasil menang di 8 Kabupaten/Kota secara signifikan.

Oleh karena itu, Indra meminta kepada seluruh relawan dan tim sukses yang berada di lapangan, untuk menjaga suara yang masuk agar tidak terjadi kecurangan, terutama menjaga formulir C1 hingga ke provinsi.

Selain itu, Indra juga meminta media massa baik yang berada di Kalbar dan utamanya media nasional, untuk dapat melakukan kontrol secara efektif terhadap pelaksanaan Pilkada Kalbar yang pelaksanaannya bertepatan dengan putaran ke-2 Pilkada DKI.

0 comments:

Posting Komentar