Senin, 10 September 2012

Teruskan Menulis, Berkaryalah Untuk Kalbar

Setelah diundur sekitar seminggu, Jum’at (7 September 20120) malam secara resmi panitia Lomba Menulis “Sultan Hamid II di Mataku” mengumumkan pemenang lomba yang dilaksankan sejak akhir bulan Juli 2012 tersebut.

“Panitia mengucapkan selamat untuk seluruh pemenang sesuai dengan masing - masing kategori yang ada. Selain itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pengunduran pengumuman. Sekali lagi selamat dan terima kasih telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Hesreiza, selaku Ketua Pelaksana Lomba.

Menurutnya, dalam lomba kali ini diikuti sebanyak 43 peserta yang mendaftarkan diri. Tetapi yang mengirimkan naskah hingga batas akhir sebanyak 22 peserta. “7 peserta mengirimkan naskah untuk kategori Umum, 12 naskah untuk kategori mahasiswa dan 3 untuk kategori SMA,” tandasnya.

Reiza juga mengatakan terkait pembagian hadiah, panitia akan menghubungi secara resmi para pemenang melalui email dan HP. "Pemenang resmi akan kami sampaikan juga lewat email dan nanti ada panitia yang akan mengkontak para pemenang," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan lomba yang diadakan web www.morkes-effendi.com Turiman Fachturahman Nur,SH,Mhum, yang ditunjuk panitia sebagai salah satu dewan juri mengatakan, lomba menulis seperti ini telah membuka dan menjaring penulis muda untuk mengembangkan bakat menulis.

“Lomba semacam ini merupakan wahana yang tepat untuk mengembangkan budaya menulis di Kalbar yang masih belum banyak. Saya sangat apresiatif dengan terobosan seperti ini, karena dapat membangkitkan semangat anak-anak muda untuk bertukar pikiran dan mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian publik,” ujarnya.
Dilain pihak mewakili tim pemenangan, Indra J. Piliang yang juga ditunjuk sebagai salah satu juri mengatakan, lomba ini menunjukkan masih tingginya animo masyarakat Kalbar untuk mengetahui kiprah Sultan Hamid II.

“Walau dalam tulisan yang dibuat para peserta, rata-rata masih mengandung informasi yang mirip, dengan menggunakan sumber wikipedia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua Balitbang DPP Golkar tersebut mengungkapkan para pemenang adalah penulis yang berhasil menggabungkan pengetahuan sejarah, analisis, dengan subjektifitas personal. Sekaligus mengaitkan relevansi pengetahuan tentang Sultan Hamid II dengan kebutuhan hari ini dan masa depan.

Indra juga mengatakan, melalui perlombaan menulis Sultan Hamid diharapkan seluruh elemen masyarakat di Indonesia, khususnya Kalbar tahu akan kiprah dan pengabdiannya untuk republik.

“Upaya menjadikan Sultan Hamid II sebagai pahlawan nasional sama pentingnya dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar yang selama ini termarjinalkan. Peran simbolik Sultan Hamid II sebagai Pahlawan Nasional akan membantu kondisi psikologis masyarakat Kalbar," terangnya.

Semoga kedepan, lanjut Indra, akan ada lomba-lomba penulisan yang lebih dalam lagi untuk menggali kekayaan pengetahuan Bumi Khatulistiwa.

Pemenang Kategori UMUM :
Helmiadi.S.Si : Asal Pontianak Tenggara dengan judul Artikel “Marwah Negeri: Ketika Negara Tak Bangga  Padanya”
Galih Usman : Asal Pemangkat Sambas dengan judul Artikel “Sultan Hamid II Membaca Ulang Borneo Barat”
Hanafi : Mahasiswa Untan asal Pontianak Timur dengan judul Artikel “Federalisme dan Cita Yang di Benam”

Pemenang Kategori MAHASISWA :
Imam Santosa : Mahasiswa Untan Asal Kubu Raya dengan judul Artikel “Nasionalisme Sang Federalis”
Damai Yanti : Mahasiswi Untan Asal Sambas dengan judul Artikel “Sultan Hamid II Sang Tokoh Nasional dari Kal-Bar, namun jasanya tak dikenang Setajam Cengkraman Garuda”
Santi Rahmawati : Mahasiswi Untan Asal Ketapang dengan judul Artikel “Keberanian Sang Pencipta Lambang Negara”

Pemenang Kategori SMU
Petrus : SMA Panca Bhakti Pontianak dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku” Antronika : SMK Sultan Syarif Abdurachman dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku”
Dicky Septiadi : SMA Panca Bhakti Pontianak dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku”


Dewan Juri
Turiman Faturahman, Dosen FH Untan
Indra Jaya Piliang, mewakili tim Morkes Burhan
Anshari Dimyati, Peneliti dari Borneo

0 comments:

Posting Komentar