Minggu, 10 Juni 2012

NADINE DUKUNG KONSERVASI PENYU PALOH

Untuk pertama kalinya mantan Putri Indonesia 2005, Nadine Candrawinata mengunjungi Kalbar. Tepatnya di desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Kedatangan Nadine memenuhi undangan WWF untuk membuka Festival Pesisir Paloh (FESPA) 2012.

Nadine tiba di desa Sebubus Jum`at (25 Mei 2012) malam. Ikut bersamanya, sang ayah dan seorang pendamping wanita (mungkin keluarga). Kehadiran Nadine di desa pantai ini menyedot perhatian warga setempat. Tua muda, besar kecil selalu mengerumuninya. Sebagian besar ingin foto bareng, termasuk awak media yang meliput kegiatan FESPA.

Di desa Sebubus, Nadine menginap di Sekretariat WWF Paloh. Sama dengan belasan wartawan maupun kru WWF lainnya. Meskipun capek setelah menempuh perjalanan panjang dari Pontianak – Sambas + ke lokasi, namun Nadine masih menyempatkan diri berbincang dengan para wartawan.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepadanya adalah trend kalangan selebriti atau artis untuk terjun ke dunia politik. Ternyata Nadine saat ini belum berminat untuk menjadi politikus. Ia mengganggap untuk membangun daerah tidak mesti harus menjadi anggota parlemen, tapi dapat dilakukan di semua profesi, termasuk artis.

Selain membuka Festival, menjadi moderator Talk Show, Nadine juga sempat memenuhi hasratnya untuk menyelam (hobi yang muncul di saat mengikuti Pemilihan Putri Indonesia 2005). Tapi lokasinya bukan berada di perairan Sambas atau Kalbar, melainkan perairan di sekitar pulau Merendam (dalam peta bernama Merundung) yang termasuk wilayah Riau Kepulauan. Jaraknya memang tidak terlalu jauh dari Sambas. Dengan kapal motor, lokasi dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Pelabuhan Merbau Paloh.

Di sana bersama sang ayah yang selalu mendampinginya, Nadine menyelami perairan dangkal tersebut. Tak ketinggalan para wartawan dan kru WWF juga ikut “menyelam” (maksudnya berenang). Usai menyelam Nadine, menuju pantai Tanjung Api yang berada di perairan Sambas. Lokasi field trip untuk memonitor penyu.

Di sini Nadine memberikan arahan pada puluhan peserta duta lingkungan hidup Kabupaten Sambas. Saat ini tengah memasuki musim puncak peneluran penyu dan pantai Tanjung Api sepanjang 60 km merupakan lokasi peneluran penyu. Namun, sayang Nadine tidak dapat bermalam di pantai bersama para peserta FESPA, sehingga tidak sempat melihat penyu - penyu bertelur pada malam harinya. Karena ada kegiatan lain, Nadine harus balik ke Jakarta.

Sebelum pulang, Nadine berpesan kepada para peserta lingkungan hidup serta kru WWF untuk terus melanjutkan usaha menjaga populasi satwa yang dilindungi serta kelestarian lingkungan hidup. Teristimewa pada WWF yang telah mempelopori upaya perlindungan penyu melalui program konservasi dan habitat penyu di kawasan pantai Paloh. Bahkan, ia yakin jika potensi satwa dan panorama alam Paloh dikelola dengan baik, dapat menjadi salah satu destinasi pariwisata di Sambas maupun Kalbar.

0 comments:

Posting Komentar