Minggu, 10 Juni 2012

JOURNALISM GOES TO PALOH

Salah satu kegiatan pada Festival Pesisir Paloh (FESPA) 2012 di desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas (25 s/d 27 Mei 2012) adalah Jurnalism Goes to School dan Citizen Journalism. Kegiatan yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh WWF bertepatan dengan masuknya musim peneluran penyu di kawasan pantai Paloh. 

Sebanyak 9 wartawan cetak dan elektronik dari kota Pontianak di bawah payung AJI (Aliansi Jurnalistik Independen) Pontianak terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka adalah Hendy (Pontianak Post), Widi (Borneo Tribune), Pian (Tribun Pontianak), Kurniati (Berkat), Aries Munandar (Media Indonesia), Andi Fachrizal (Jurnas), Boyke Sinurat (RRI Pontianak), Nasir Putra (Metro TV) dan Muhtadi (kalbaronline). Selain itu juga ikut penulis flamboyan Pay Jarot. 

Journalism Goes to School berjalan baik. Kegiatan dibagi menjadi dua kelompok dan masing – masing kelompok terdiri dari 5 wartawan. Adapun materinya selain Pelatihan Jurnalistik Dasar dan Praktik Jurnalistik, para wartawan juga memberikan materi Lingkungan Hidup. Sedangkan peserta terdiri dari siswa/siswi dan guru berkisar 20 – 30 orang. 

Di SMPN 3 Paloh sebanyak 40 siswa Kelas 8 (berasal dari 2 kelas) mengikuti pelatihan jurnalistik, dengan pemateri 2 wartawan berpengalaman yakni Aries Munandar dan Muhtadi. Setelah dibuka oleh Kepala Sekolah, Sumardiono, pengajaran jurnalistik dasar dilakukan dengan tema “Menulis dan Manfaat Tulisan. Materi awal disampaikan Aries Munandar. 

Aries meminta seluruh siswa untuk menulis tentang apa saja dalam waktu 5 menit, guna membuka wawasan siswa bahwa menulis bukanlah hal yang sulit. “Semuanya bisa ditulis. Dengan tulisan banyak hal yang belum diketahui dapat dibaca orang lain. Hasil tulisan bersifat abadi dan tidak lekang di makan zaman,” jelasnya. Ia pun memotivasi para siswa untuk membiasakan menulis dengan memulainya dari hal – hal yang kecil. “Topiknya bisa tentang kondisi sekolah, suasana belajar di kelas atau perjalanan menuju sekolah. Melalui sebuah tulisan, banyak hal yang bisa didokumentasikan,” tambahnya. 

Ditambahkan wartawan berkacamata ini, jika ada siswa maupun kalangan guru yang mempunyai sebuah tulisan, dapat mengirimnya ke media cetak untuk dipublikasikan, karena saat ini semua harian lokal menyediakan kolom khusus atau ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai hal, tentunya hal – hal yang positif. 

Sementara itu, Muhtadi membagi ilmunya pada para siswa, tentang bagaimana menulis sebuah berita yang baik, khususnya berita di media internet . “Berita itu harus ditulis dengan jelas, ringkas serta memenuhi 6 unsur yakni ; Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Kenapa dan Bagaimana,” terangnya. Ia menyontohkan, tulisan tentang insiden jatuhnya pesawat di Gunung Salak. ”Tulisannya seperti ini, Sebuah pesawat Sukhoi Superjet 100 Kamis (10/05/12), jatuh di Gunung Salak, Sukabumi Jabar, saat melakukan demo penerbangan,” kata Muhtadi seraya menuliskannya di papan tulis. 

Muhtadi sempat mengusulkan pada pihak sekolah agar di Bidang Studi Bahasa Indonesia diadakan tugas khusus bagi siswa untuk membuat tulisan. “Selain dinilai oleh guru bersangkutan, ada baiknya tulisan yang bagus ditempel di Majalah Dinding Sekolah,” usulnya. 

Selain di SMP Sebubus, Journalism Goes To School juga berlangsung di SLTP Setinggak dengan kelompok wartawan yakni Andi Fachrizal, Hendy, Kurniati dan Nasir Putra. 

Awalnya kegiatan Jurnalism Goes to School berlangsung 2 hari (25 s/d 26 Mei 2012). Namun karena perubahan jadwal, maka hari kedua terpaksa dibatalkan. Rombongan harus mengikuti field trip (kunjungan lapangan) ke pantai Tanjung Api untuk melihat lokasi peneluran penyu. Field trip pun sebenarnya dijadwalkan sehari sebelumnya, tapi karena kondisi cuaca yang kurang baik, acara pun terpaksa diundur.

0 comments:

Posting Komentar