Jumat, 22 Juni 2012

AKSI BANTING PINTU WARNAI RAPAT BANMUS DPRD KALBAR

Rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kalbar yang berlangsung Selasa (19/06/12) siang nyaris ricuh. Penyebabnya berawal dari sikap Ketua DPRD Kalbar Minsen yang kurang akomodatif dalam memimpin sidang. 

Minsen yang terlibat adu argumen dengan salah seorang anggota Banmus Awang Sofyan Rozali, terkait penjadwalan kegiatan dewan mendadak emosional. Bahkan, meninggalkan ruang rapat sambil membanting pintu dengan keras. 

Sikap kurang etis tersebut kontan menyulut emosi Awang Sofyan, yang juga membanting pintu ruangan sehingga sidang bubar tanpa keputusan. 

Ditemui di ruang fraksi Golkar, Awang mengaku sangat kecewa dengan sikap Ketua DPRD yang tidak menghargai pendapat serta tidak dapat menerima perbedaan dalam berpendapat. 

“Padahal, pengaturan ulang agenda dewan adalah untuk mengakomodir aspirasi dari kalangan dewan, menyikapi sejumlah persoalan penting di Kalbar, antara lain usulan Pembentukan Pansus Asset dan usulan Pembentukan Pansus Provinsi Kapuas Raya (PKR),” ungkapnya dengan nada kesal. 

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kalbar Prabasa Ananta Tur mengakui adanya insiden keributan kecil dalam Rapat Banmus, yang dipicu sikap Ketua DPRD, Minsen. 

 “Perdebatan berawal dari usulan untuk memperbaharui jadwal baru Banmus, karena sejumlah agenda kegiatan di jadwal yang lama perlu disempurnakan,” terang Prabasa. 

Ia mengatakan, sebagian anggota Banmus mengusulkan agar sidang pembentukan Pansus Asset dan Pembentukan Pansus PKR. Namun, Minsen menolak dan bersikeras agar keduanya dianulir karena dianggap belum perlu. Suasana semakin panas ketika Minsen justru menuding sikap keras Awang merupakan pemaksaan kehendak, bahkan mengatakan hal itu hanya kepentingan politik fraksi Golkar. 

Menurut Prabasa, kalau memang Ketua DPRD maupun anggota dewan lainnya menganggap Pansus Asset dan Pansus PKR belum layak dibentuk, hal itu sebenarnya dapat disampaikan pada Sidang melalui fraksi masing – masing. 

“Bukannya lalu bertengkar di rapat Banmus,” kesalnya. 

Sehingga terkesan Ketua DPRD yang berasal dari fraksi PDI Perjuangan ini sengaja menjegal agar Sidang pembahasan pembentukan Pansus Asset dan Pansus PKR tidak masuk dalam agenda dewan. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kalbar Minsen belum dapat dikonfirmasi. Upaya mengontak yang bersangkutan melalui ponsel tidak dapat dilakukan karena tidak aktif.

0 comments:

Posting Komentar