Jumat, 25 Mei 2012

KUTEPATI JANJIKU

Subah, 20 Maret 2011

“Mana janjimu, mana sumpahmu 
Yang pernah kau ucapkan dulu. 
Katanya gunung, akan kau daki 
Lautan luas engkau sebrangi. 
Tapi mengapa, karena hujan saja 
Kau takut dan batalkan janji” 

Ini adalah potongan bait lagu ”Hujan di Malam Minggu” ciptaan Jhony Iskandar yang sempat ngetop di era 90 an. Lagu ini merupakan favorit dari Gubernur Kalbar, Cornelis MH. Entah kenapa. Barangkali terkait dengan janji seseorang kepadanya, namun tak kunjung terealisasi. 

Pada berbagai acara yang ada tambahan sesi olah vokal, ia selalu mendendangkan lagu tersebut. Tidak pernah berubah. Tapi ketika ia melaunching pembangunan jalan di desa Balai Gemuruh Kecamatan Subah Kabupaten Sambas (20 Maret 2011), terasa kalau nyanyian gubernur bukan hanya sekadar melantunkan lagu. 

Pasalnya, tahun 2007 silam saat ia berkampanye Pemilihan Gubernur Kalbar di Subah, Cornelis berjanji kepada masyarakat di sana apabila terpilih sebagai gubernur ia akan memperbaiki jalan setempat yang kondisinya sangat memprihatinkan. 

Nah, 3 tahun kemudian, Cornelis menepati janjinya. Proyek dianggarkan melalui multi years dengan total biaya mencapai Rp148,7 M. ”Saya minta maaf, karena setelah tiga tahun menjadi gubernur baru terealisasi,” ungkap Cornelis yang disambut tepukan riuh warga yang menghadiri Launching di Pasar Subah. 

Bentangan jalan tersebut mencapai 88,4 Km dan menghubungkan Sambas – Subah – Sanggau Ledo – Seluas – Jagoibabang. Pembangunan ruas jalan memang telah lama ditunggu warga. 

”Masyarakat sempat berfikir kalau Subah tidak akan pernah berubah, ternyata di bawah kepemimpinan pak Cornelis berubah bahkan akan menjadi sebuah kota, ujar Plt Sekda Sambas Jami’ad Abdul Alkadri yang mewakili Bupati Sambas. 

Masyarakat Subah memang sangat bersuka cita atas pembangunan jalan tersebut, karena memperlancar kegiatan dan aktifitas sehari - hari. Hal itu tampak dalam perjalanan pulang usai launching. Di tengah perjalanan tiba-tiba mobil gubernur berhenti tepat di depan warung pak Anet Selari di Desa Tabung Setangga jalan raya Subah. Ia melihat seorang pedagang durian dan membelinya. 

Ketika tengah menikmati durian di warung pak Anet, tiba – tiba beberapa warga sekitar datang menghampiri gubernur sambil membawa sekeranjang durian. 

“Ini buat pak gubernur ndak usah dibayar, kami senang pak gubernur mau bangun jalan di sini”, ungkap seorang waraga. Pemberian durian oleh warga ini sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada gubernur. Bahkan, saat gubernur hendak pulang, pak Anet memberikan sebuah tikar anyaman khas Subah kepada orang nomor satu di Kalbar ini. 

“Kami sekeluarga tidak menyangka pak Gubernur mau singgah di warung kami yang kecil ini, dan tikar ini sebagai kenang-kenangan”, ungkap pak Anet senang. 

Terlihat Cornelis tampak haru menerima pemberian warga tersebut. 

Lukas B. Wijanarko & Boy Sinu 

***

0 comments:

Posting Komentar