Selasa, 29 Mei 2012

MEMBANGUN PERBATASAN PERLU EXECUTING CAPACITY

Pertumbuhan ekonomi 5 Kabupaten perbatasan Kalbar masih di bawah rata – rata Kabupaten Kota lainnya di Kalbar yang berada di angka 6. Walaupun sebenarnya total PDRB 5 Kabupaten perbatasan cukup tinggi yakni sebesar 33,37 % dari penduduk Kalbar, namun pengelolaannya yang tidak optimal belum dapat mendongkrak perekonomian beranda negara. 

“Kondisi tersebut berawal dari minimnya sarana infrastruktur, seperti jalan beraspal, listrik, telekomunikasi dan pelabuhan, ungkap Pimpinan BanK Indonesia Kalbar Hilman Trisnawan, pada Seminar Nasional tentang perbatasan di Hotel Mercure Pontianak Selasa (22/05/12). 

Saat ini asset bank umum di 5 Kabupaten perbatasan baru sebesar Rp5,28 M atau sekitar 15,44 % dari total asset bank umum Kalbar. Sedangkan total DPK yang dihimpun bank umum di 5 Kabupaten perbatasan sebesar Rp4,90 M atau sebesar 16, 53 % dari total dana yang dihimpun bank umum Kalbar. 

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Prof. Dr. Bustanul Arifin, menyebutkan 2 alternatif yang dapat ditempuh Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian perbatasan, yakni meningkatkan potensi atau meningkatkan peluang. 

Ia mengusulkan Pemerintah memperkuat kapasitas permintaan atau dalam artian meningkatkan daya beli masyarakat perbatasan, daripada membangun supply side yang jauh lebih lama dan nantinya hanya dijual ke negara Malaysia. 

“Keinginan Pemerintah pusat untuk melibatkan semua lembaga dan Kementrian dalam mempercepat pembangunan perekonomian beranda negara membutuhkan tindakan lebih lanjut berupa executing capacity atau kapasitas untuk mengeksekusi berbagai perencanaan. Sehingga semua ide dan pemikiran dapat terakomodir melalui program dan kegiatan pembangunan, termasuk diantaranya mengatasi terjadinya celah fiskal di wilayah perbatasan,”terang Bustanul.

0 comments:

Posting Komentar