Selasa, 29 Mei 2012

KABUPATEN PERBATASAN KEKURANGAN UANG 800 MILYAR

Sebanyak 747 desa di wilayah perbatasan Indonesia masuk dalam kategori tertinggal dengan angka kemiskinan rata – rata 43 % di setiap desa. Jauh melampui angka kemiskinan nasional tahun 2010 sebesar 13,3 %. Begitu pula angka kemiskinan 5 Kabupaten perbatasan di Kalbar juga masih tinggi, bahkan di atas angka kemiskinan rata – rata tingkat provinsi kalbar sebesar 8,6 % tahun 2011. 

Hal itu diungkapkan Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratman, dalam Seminar Nasional tentang perbatasan di Pontianak Selasa (22/05/12). 

Menurutnya rendahnya perhatian Pemerintah mengakibatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5 Kabupaten perbatasan Kalbar di atas rata – rata angka kemiskinan nasional sekitar 70 maupun rata – rata tingkat provinsi sebesar 69. 

Sedangkan di sektor keuangan, terjadi celah fiskal atau kekurangan uang yang begitu besar. Celah fiskal 5 Kabupaten perbatasan di Kalbar lebih tinggi dari celah fiskal rata – rata Kabupaten secara nasional berkisar 436 milyar. Bahkan, berdasarkan data dari Kementrian Keuangan celah fiskal di Kabupaten Kapuas Hulu mencapai 958 milyar rupiah. 

Sementara itu, Deputy V Kementrian Negara Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) Suprayoga Hadi mengatakan, Pemerintah telah memprioritaskan pembangunan wilayah perbatasan seperti tertuang dalam RPJP 2005 – 2025, RPJM 2010 – 2014 dan RKP 2013. 

Khusus untuk RPJM, mulai tahun 2011 Pemerintah menetapkan setiap tahunnya 10 daerah yang menjadi skala prioritas, dengan kategori daerah tertinggal, terisolir maupun pasca konflik.

0 comments:

Posting Komentar