Selasa, 03 April 2012

Cornelis paparkan keberhasilan dalam membangun Kalbar

Gubernur Kalbar Cornelis MH. memaparkan sejumlah keberhasilan yang diraih dalam pembangunan, selama 4 tahun memimpin Kalbar. Hal itu tertuang dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Akhir Tahun 2011, yang disampaikan pada Sidang Paripurna di DPRD Kalbar Kamis (29/03/12).

Diantaranya pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, berkurangnya angka pengangguran, berkembangnya bidang pendidikan serta penambahan infrastruktur jalan di daerah. “Selama memerintah bersama Wakil Gubernur, Christiandy Sandjaya, kami selalu bersungguh – sunguh mematuhi peraturan perundang undangan yang berlaku dalam menjalankan Pemerintahan, melaksanakan pembangunan, peningkatan pelayanan maupun pemberdayaan masyarakat,”tegas Cornelis. “Secara umum pelaksanaan tugas selama ini berjalan lancar, secara nyata telah memberikan perubahan dan kemajuan bagi provinsi Kalbar,”tambahnya.

Lebih lanjut, Cornelis mengatakan, kebijakan umum APBD 2011 adalah rencana kerja yang menguraikan strategi kebijakan prioritas daerah, yang dilaksanakan masing – masing SKPD. “Dalam kebijakan umum tersebut terdapat 7 program prioritas pembangunan daerah yang diarahkan untuk : meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat ; meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia ; meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ; meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur manajemen pemerintahan dan pelayanan publik ; meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar ; meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan ; serta meningkatkan pemerataan pembangunan, keadilan, aman damai dan ketahanan budaya,”jelas Cornelis.

Ditambahkan, Cornelis, bahwa pelaksanaan APBD provinsi 2011, baik murni maupun perubahan yang disusun berdasarkan Perda Nomor 10 tahun 2010 dan Perda Nomor 7 tahun 2011, memiliki komposisi ; 1. Pendapatan daerah, dialokasisikan sebesar 1,7 trilyun rupiah, yang mengalami kenaikan sebesar 303 milyar rupiah atau 17,4 persen dari sebelum perubahan ; 2. Belanja daerah, dialokasikan sebesar 1,8 trilyun rupiah, yang juga mengalami kenaikan sebesar 325 milyar rupiah atau 17 persen sebelum perubahan. “Dari sisi belanja daerah terdapat 2 hal pokok, yakni belanja tidak langsung yang diarahkan untuk pegawai, hibah, bantuan sosial, bagi hasil kepada Kabupaten Kota dan Pemerintahan desa, bantuan keuangan serta belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh SKPD dalam urusan pemerintahan atau urusan desentralisasi yakni urusan wajib dan urusan pilihan dengan sasaran pokok untuk membiayai belanja pegawai, barang dan jasa serta belanja modal,”papar Cornelis.

Cornelis menerangkan, bahwa alokasi belanja daerah cenderung mengalami kenaikan, apabila dibandingkan posisi belanja daerah dan APBD murni baik pada belanja langsung maupun tidak langsung. Selain itu, juga terdapat penerimaan pembiayaan daerah tahun 2011 sebesar 233 milyar rupiah, yang berarti adanya kelebihan penerimaan pembiayaan daerah.

Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk ; pembentukan dana cadangan sebesar 4 milyar rupiah, penyertaan modal atau investasi Pemerintah daerah kepada BUMD sebesar 55 milyar, dan pembayaran pokok hutang sebesar 128 milyar.

Cornelis menilai pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2011 sebesar 5,9 persen merupakan suatu prestasi, karena lebih tinggi dari target ekonomi dalam RPJMD tahun 2010 – 2014 di kisaran 4,8 s/d 5,4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan buah dari terus meningkatnya investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA),”terangnya. “Pada tahun 2011 investasi PMDN mencapai 10 trilyun rupiah, lebih tingi dari tahun 2010 sebesar 8,3 trilyun rupiah. Sementara investasi PMA sekitar 1,3 milyar dolar, lebih tinggi dari tahun 2010 sebesar 1,1 milyar dolar. Peningkatan investasi riil tersebut membuktikan bahwa iklim investasi di Kalbar cukup kondusif, sehingga Pemerintah provinsi dianugerahi penghargaan Regional Champion tahun 2011, yang sekaligus menjadi motivasi bagi seluruh pelaku pembangunan untuk bekerja lebih keras,”terang Cornelis.

Cornelis menyatakan, pengalaman di tempat lain penurunan angka kemiskinan mendekati 0,5 persen dalam 1 tahun merupakan capaian yang optimal. Hal yang sama terjadi pada angka pengangguran terbuka, dari 4,6 persen pada tahun 2010 menjadi 3,8 persen tahun 2011. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran yang sangat signifikan tersebut, merupakan gambaran peningkatan kesejahteraan rakyat.


Dan capaian pembangunan tahun 2011 sangat terkait dengan indikator sosial yang sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari indikator ekonomi. Angka IPM Kalbar meningkat dari 68,7 pada tahun 2009 menjadi 69,1 tahun 2010. Pemerintah provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota dan seluruh stake holder pembangunan daerah telah bekerja keras memformulasikan dan melaksanakan kebijakan yang tepat untuk memperbaiki nilai variabel – variabel pembentukan IPM, seperti angka harapan hidup, angka melek huruf, rata – rata lama sekolah dan perkapita pengeluaran.

Cornelis juga menyatakan, dari tahun ke tahun Pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Dengan keseriusan dan dukungan semua pihak, sektor pendidikan menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pelaksanan Ujian Nasional/UN pendidikan formal pada sekolah & madrasah, dari aspek penyelenggaraan ternyata kian membaik, aman, tertib dan lancar sesuai standar operasional prosedur yang telah digariskan secara nasional.

“Hasil pelaksanaan UN pada jenjang sekolah & madrasah umumnya menunjukkan prestasi yang meyakinkan, terutama terlihat pada program studi tingkat SLTA, dimana jurusan program studi bahasa dapat meluluskan 100 pesen,”ujar Cornelis.

Menurutnya, apabila dilihat dari persentase kelulusan hasil UN pada jenjang SD dan Madrasah Ibtidaiyah, dari hasil ujian tahun 2010 sebesar 99,68 persen dan tahun 2011 sebesar 99,86 persen, ada peningkatan sebesar 0,18 persen. SMP dan Madrasah Tsanawiyah pada tahun 2010 sebesar 72,70 persen dan 2011 menjadi 94,06 persen atau meningkat 25,70 persen. Kemudian SMA dan Madrasah Aliyah kelulusannya sebesar 99, 41 persen atau meningkat sebesar 1,70 persen.

“Memang pada tingkat SMK kelulusannya mengalami sedikit penurunan 7,40 persen menjadi 95,86 persen. Tapi nilai rata – rata 2011 untuk SMP dan Madrasah Tsanawiyah sebesar 6,81 atau meningkat 0,44. Kemudian nilai rata – rata SMA dan Madrasah Aliyah sebesar 7,25 atau meningkat sebesar 1,78,”jelas Cornelis. “Begitu pula SMK nilai rata – rata 6,90 atau meningkat sebesar 0,65 dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, perkembangan Angka Partisipasi Kasar/APK dan Angka Partisispasi Murni/APM untuk semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan,”tambahnya.

Selain itu, Pemerintah provinsi terus mengarahkan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan mutu, perluasan jangkauan serta pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat. “Terakhir, dapat dilihat dari pembangunan 2 unit Puskesmas sehingga menjadi 235 Puskesmas di tahun 2011, dan 96 diantaranya merupakan Puskesmas Perawatan. Dengan demikian setiap kecamatan di seluruh Kalbar rata – rata terdapat 1 hingga 2 Puskesmas. Jumlah Puskesmas Pembantu terdapat sebanyak 833 unit, Poliklinik Desa 1.488 unit, Posyandu sebanyak 452 unit. Di samping itu juga terdapat 35 Rumkit yang terdiri dari 13 RSUD, 4 RSU TNI, 15 RS swasta, 1 RSJ dan 2 RS Khusus,”sebut Cornelis.

Bahkan, Pemprov juga meningkatkan status kelembagaan, dimana pada tahun 2011 telah dilaksanakan penilaian kelembagaan atas 7.120 sekolah dan Madarasah, dan dari jumlah tersebut telah diakreditasi sebanyak 4.582 atau sebesar 66,68 persen. Begitupula peningkatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan telah diberikan tunjangan kesejahteraan tenaga pendidik yaitu tunjangan profesi, tunjangan guru yang bertugas di daerah terpencil dan peningkatan kualifikasi pendidikan.

Cornelis menyebutkan anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dalam APBD tahun 2011 telah dialokasikan sebesar 195 milyar rupiah. Tunjangan kesejahteraan tenaga pendidik di daerah terpencil dan perbatasan diberikan kepada 2.029 guru. Sedangkan bagi pendidik non formal sebanyak 1.119 guru. Bantuan peningkatan kualifikasi pendidikan 7.330 guru, tunjangan profesi 7.082 guru. Yang telah memperoleh sertifikasi pendidikan dan yang lulus sertifikasi sebanyak 8.534 atau meningkat 3,53 persen.

Berkaitan dengan kondisi ruang kelas dari jenjang SD sederajat hingga SLTA sederajat serta SMK, Cornelis menyebutkan, dari jumlah lembaga sekolah yang ada saat ini sebanyak 6.451 unit gedung sekolah atau total 40.941 ruangan kelas, dimana 70,66 persen dalam kondisi baik.

Karena LKPj Gubernur yang sangat panjang, akhirnya Cornelis meminta Wakil Gubernur Christiandy Sandjaya, untuk membacakan LKPj hingga selesai. Sidang Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kalbar Minsen, Wakil Ketua Nicodemus R. Toun, Prabasa Ananta Tur dan Ahmadi Usman.

0 comments:

Posting Komentar