Rabu, 30 November 2011

PUPUK SUBSIDI CAPAI RP. 155.000 PER ZAK

Kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea yang terjadi di Kecamatan Telok Keramat Kabupaten Sambas sepanjang tahun 2011 ini, disinyalir akibat penyimpangan dalam pendistribusian. Disparitas harga yang tinggi antara pupuk bersubsidi dengan non subsidi, memicu terjadinya penyimpangan dengan mengalihkan pupuk bersubsidi ke sektor perkebunan kelapa sawit. Hal itu diungkapkan Kepala Desa Mulia Ratmaka saat audiensi dengan anggota Komisi C DPRD Kalbar Tony Kurniadi di Gedung DPRD Rabu (23/11/11). Kelangkaaan telah memicu tingginya harga pupuk bersubsidi di pasaran, bahkan mencapai 155.000 per zak, jauh diatas harga resmi sebesar 75.000 per karung. Kondisi ini sangat menyulitkan para petani ketika memasuki masa tanam, sehingga membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah.
Menyikapi hal itu, anggota Komisi C DPRD Kalbar Tony Kurniady berjanji akan menindaklanjuti persoalan ini, dengan membahas di internal komisi dan selanjutnya mengagendakan pertemuan dengan instansi terkait.
Lebih lanjut, Tony menyatakan bahwa tidak ada alasan terjadinya kelangkaan pasokan pupuk bersubsidi, karena kuota yang ditetapkan telah dihitung sesuai kebutuhan dan mencukupi asalkan tidak terjadi penyimpangan. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kalbar kuota pupuk bersubsidi untuk wilayah Kalbar tahun 2011, mencapai 42.000 ton.


0 comments:

Posting Komentar