Jumat, 21 Oktober 2011

TINGKATKAN KUOTA SOLAR BAGI NELAYAN TRADISIONAL

Upaya Pemerintah Provinsi Kalbar untuk meningkatan produksi ikan lokal, melalui perikanan tangkap kembali tersandung keterbatasan pasokan BBM Solar. Mengingat saat ini untuk meningkatkan mutu hasil perikanan, sebagian kapal penangkap ikan milik nelayan tidak hanya menggunakan es, tetapi juga dilengkapi freezer. Freezer yang dioperasikan menggunakan genset, meyebabkan pemakaian solar kian meningkat, sementara kuota BBM soloar khusus bagi nelayan masih sama dengan tahun lalu.
Ditemui Senin (26/09/11), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan/DKP Kalbar, Gatot Rudiyono mengungkapkan, kendala telah disampaikan ke Kementrian Kelautan & Perikanan dan berupaya untuk membantu dengan membicarakannya pada pihak yang mengatur tentang penetapan kuota BBM. Saat ini, produksi perikanan tangkap di Kalbar mencapai 98 ribu ton, jika penambahan kuota BBM memang terealisasi tentunya produktifitas kian meningkat.
Terkait rencana impor ikan yang sempat memicu pro kontra, Gatot menyatakan bahwa hal itu masih sebatas usulan, dan juga belum mendapatkan izin dari Pemerintah Pusat. Jika pun terealisasi, sifatnya hanya sementara ketika terjadi kekurangan stok ikan di pasaran, yang kemudian impor ditutup secara otomatis ketika pasokan kembali normal.
Lebih lanjut, Gatot menyatakan, Kementrian Kelautan & Perikanan akan mengalokasikan dana melalui APBN Perubahan 2011, untuk pembangunan sejumlah Cold Storage di beberapa Pelabuhan Perikanan di Kalbar. Adanya fasilitas Cold storage tentunya semakin meningkatkan mutu hasil perikanan, karena dapat menyimpan ikan untuk jangka waktu relatif lama antara enam bulan hingga 1 tahun. Di samping itu, juga dapat menjamin ketersediaan stok di pasaran ketika pasokan berkurang, akibat kondisi cuaca yang tidak mendukung para nelayan untuk melaut.  

0 comments:

Posting Komentar