Jumat, 28 Oktober 2011

HARI SUMPAH PEMUDA DIWARNAI DEMO

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Pontianak (28/10/11), diwarnai aksi demo dari berbagai elemen pemuda dan mahasiswa. Di gedung DPRD Kalbar, puluhan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kalbar, menggelar aksi demo dengan menyuarakan keprihatinan atas kegagalan pemerintah dalam memberdayakan pemuda.
Mahasiswa menyoroti tingginya angka pengangguran di usia produktif, yang kesemuanya bermuara dari rendahnya mutu pendidikan. Koordinator lapangan, Wahyu Kurniawan, bahkan menyatakan dari segi buta aksara, Kalbar masih berada di urutan terendah yakni ke 23 atau masih sekitar 77 ribu penduduk yang buta aksara.
Selain itu, sarana dan prasarana infrastruktur juga masih kurang, dimana sebanyak 4.369 ruang SD,SMP dan SMA masih rusak berat. Yang paling ironis adalah amanat UU mengenai proporsi dana pendidikan 20 % dari APBD tidak terealisasi, baru berkisar sebesar 13,75 %.
Aksi demo juga dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solmadapar di bundaran Tugu Digulis, dengan membagikan selebaran yang memuat pernyataan sikap. Solmadapar menyatakan keprihatinannya atas kondisi bangsa dan bobroknya jalannya pemerintahan saat ini, khususnya di Kalbar.
Karena telah terjadi kebocoran aset dan anggaran di Pemprov Kalbar sebesar 156 M atau bahkan lebih, yang menyebabkan kerugian daerah masuk ke kantong pribadi, tetapi belum juga ditindak lanjuti secara hukum. Ironisnya, pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah justru diam seribu bahasa, seolah-olah ingin menutup mata atau melindungi koruptor.
Bahkan, terpidana korupsi yang mempunyai kekuatan hukum tetap ex bendahara proyek biro umum, kasusnya juga hanyut dan hilang di selokan.
Sementara itu, Pemprov Kalbar kemarin menyelenggarakan Apel Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kantor Gubernur Kalbar, yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Christiandy Sandjaya. Christiandy membacakan sambutan Menpora Andi Mallarangeng yang mengimpikan pemuda Indonesia modern, dengan kemampuan menguasai 3 bahasa sekaligus, yakni bahasa nasional, bahasa internasional, dan juga bahasa daerah.


0 comments:

Posting Komentar