Selasa, 25 Oktober 2011

BI PENUHI TUNTUTAN AHLI WARIS

Aksi demo puluhan keluarga ahli waris Talibe bin Pimma yang berlangsung Senin pagi (24/10/11), di depan Kantor Bank Indonesia (BI) Kalbar di Jl. Ahmad Yani Pontianak, telah berakhir sekitar Pukul 16.00 WIB Selasa sore (24/10/11).
2 tenda yang didirikan di depan pintu masuk BI telah dibongkar dan puluhan cerucuk yang ditancap di parit juga telah dicabut. Begitu pula halnya dengan belasan baliho yang terpajang di pagar depan BI juga telah diturunkan.
Para keluarga ahli waris Talibe bersedia untuk menghentikan aksi demo dan membubarkan diri, setelah pihak BI bersedia untuk membayar ganti rugi atas tanah seluas 360 m x 45 m persegi milik Hapsa (73) dan Zahara (57). Keduanya merupakan putri dari pemilik tanah sebenarnya yakni Talibe bin Pimma.
Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan antara kuasa hukum ahli waris Musa Surit dengan pihak BI yang dimediasi oleh Kapolda Kalbar Selasa siang. Salah seorang keluarga ahli waris Jumadi mengharapkan agar pihak BI dapat menepati janjinya dalam tempo 1 minggu ini untuk memberikan ganti rugi, karena mereka memegang bukti kepemilikan tanah yang syah berikut para saksi.
Jika pihak BI ternyata ingkar, maka pihak keluarga mengancam akan kembali menggelar aksi demo di Kantor BI.
Jumadi menyatakan bahwa sertifikat tanah atas nama Asmad alias Djiden, yang kemudian dibeli oleh BI adalah sertifikat palsu. Dirinya mensinyalir adanya oknum di BPN yang telah memalsukan sertifikat tanah milik Talibe bin Pimma. Surat yang dibuat oleh BPN adalah rekayasa. Hal ini dapat dilihat dari sertifikat tanah yang dikeluarkan BPN tahun 1949 silam, telah menggunakan ketikan komputer. Padahal pada saat itu, komputer belum diciptakan.
Bahkan, Jumadi menduga ada permainan mafia hukum untuk mengganjal usaha mereka, ketika berupaya menggugat tanah ke Pengadilan Negeri Pontianak. Sehingga upaya untuk mencari keadilan selalu kandas di tengah jalan.
Sementara itu, aktifitas di BI selama berlangsungnya aksi demo tidak terganggu dan tetap berjalan normal. Begitupula para pegawai tetap masuk kantor. Namun tidak melalui pintu depan, melainkan dari pintu samping. Selama berlangsungnya aksi demo satpam dan puluhan aparat dari polres Pontianak terus disiagakan, untuk menjaga kemungkinan terjadinya gangguan di BI


0 comments:

Posting Komentar