Kamis, 22 September 2011

ATASI KELANGKAAN GAS ELPIJI DENGAN PERBANYAK SPBE

Kalangan DPRD Kalbar mendesak pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 Kg, yang memicu tingginya nilai jual di tingkat pengecer. Saat ini Harga Eceran Tertinggi – HET di beberapa daerah di Kalbar seperti di Kota Singkawang mencapai Rp. 16.000 per Kilogram, di atas harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp. 12. 750 per Kg. Sedangkan di Sambas mencapai 19.000 per Kg, bahkan di Sekadau melambung hingga Rp. 22. 400 per Kg.
Dihubungi Rabu (21/09/11), anggota Komisi C DPRD Kalbar Suprianto mendesak pemerintah dan Pertamina, segera mengatasi persoalan kelangkaan gas elpiji, dengan menstabilkan pasokan terutama Kabupaten di belahan timur Kalbar.
Jika tidak, maka harga kian melambung, mengingat HET saat ini saja telah tidak terkendali. Pihak terkait termasuk Pertamina juga diminta melakukan sidak ke lapangan atas kelangkaan dan kenaikan harga gas ukuran 3 Kg tersebut, serta menindak oknum yang terindikasi melakukan penimbunan.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kalbar Andi Aswad meminta Pemerintah dan Pertamina, tidak hanya berfikir mengatasi persoalan ini untuk jangka pendek, tetapi berupaya menuntaskannya secara permanen. Karena kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg sebenarnya dipicu terbatasnya Stasiun Pengisian Bahan Elpiji – SPBE.
Maka solusinya adalah memperbanyak titik pengisian gas, idealnya di setiap Kabupaten Kota.
Lebih lanjut, Andi mengatakan Komisi B akan mengundang semua pihak terkait untuk membicarakan persoalan ini, termasuk mempertimbangkan kemungkinan mengundang pihak swasta untuk membangun SPBE. Dengan meratanya SPBE di tiap Kabupaten Kota, tentunya lebih memperluas jangkauan pelayanan pada konsumen.

0 comments:

Posting Komentar