Meskipun saat ini belum diketahui jumlah dan data pasti mengenai Warga Negara Indonesia/WNI, yang bekerja di Organisasi Internasional, namun diyakini Indonesia masih belum terwakili di organisasi internasional, dalam hal staf dan jabatan administratif maupun profesional. Jumlahnya jauh dibanding negara India dan Pakistan yang mampu memperkerjakan lebih dari 100. 000 warganya di semua badan dan organisasi PBB.
Pada seminar Lowongan Kerja Internasional di Pontianak, Selasa (09/08/11), Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia El Mostafa Benlamli mengakui peluang bagi sarjana Indonesia, untuk bekerja di semua badan PBB masih sangat terbuka, diantaranya di UNESCO, UNICEF dan FAO. Saat ini saja terdapat 200 karyawan beberapa badan PBB di Indonesia, bukan warga Indonesia.
Sebenarnya semua kategori Staf di PBB dapat dijajaki oleh orang Indonesia, mulai dari staf Internasional, staf nasional, tenaga ahli atau konsultan yang bekerja di dalam suatu proyek PBB serta sukarelawan atau voluntir.
Bahkan, beberapa organisasi PBB juga merekrut tenaga kerja magang. Hanya saja kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan minimal strata 2, dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Lebih diutamakan bagi mereka yang menguasai 1 atau 2 bahasa dari 4 bahasa resmi PBB lainnya, yakni Bahasa Prancis, Spanyol, Arab, China.
Benlamli menyebutkan hampir 2.500 warga Indonesia saat ini bekerja di sejumlah badan dan organisasi PBB di Indonesia. Disamping syarat akademik, seseorang yang ingin bekerja di semua badan PBB juga harus bersifat terbuka dan berfikiran luas. Mau bekerja keras dan juga memiliki kemampuan beradaptasi yang tingggi.
0 comments:
Posting Komentar