Jumat, 15 Juli 2011

Indonesia kerja, negara tetangga dapat nama

Bantuan dana dari Pemerintah Malaysia dan Singapura dalam penanggulangan bencana asap di Indonesia, menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Indonesia. Bantuan berkisar 10 milyar rupiah untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dari kedua negara tetangga, telah mempermalukan Indonesia di dunia internasional. Pasalnya, dengan dana sebesar itu, Pemerintah Malaysia dan Singapura telah berkoar di dunia internasional, bahwa kedua negara berkontribusi besar dalam penanggulangan asap di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Menkokesra, Agung Laksono usai membuka Rakor Penanggulangan Bencana Asap di Balai Petitih, Gubernuran Kalbar, Jumat (15/07/11). Menurut Agung, Malaysia dan Singapura mengklaim bahwa paling berjasa dalam mengurangi kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya, dimana keberhasilan mengurangi tingkat dan luasan kebakaran lahan dan hutan adalah oleh bangsa Indonesia sendiri.
Kedepan harus diupayakan agar penanggulangan bencana asap tidak lagi meminta bantuan dari negara luar, agar tidak menjatuhkan martabat bangsa Indonesia di dunia internasional. Ditambahkan Agung, sebenarnya produksi asap bukan hanya berasal dari negara Indonesia, tapi juga Malaysia. Bahkan hasil pencitraan satelit NOAA Kamis lalu, penyebaran titik api justru terdeteksi paling banyak di semenanjung Malaysia.
Sedangkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika – BMKG Pusat Dr. Sri Woro B. Harijono mengatakan, hingga kemarin penyebaran titik api di pulau Kalimantan terdeteksi pada 8 titik. 6 diantaranya berada di Kalimantan Barat. Tetapi hal itu bukan mengindikasikan adanya kebakaran lahan atau hutan, hanya terdeteksinya titik panas.
Sementara itu, gubernur Kalbar menolak jika dipersalahkan atas bencana asap yang dipersoalkan negara Malasyia maupun Singapura. Karena produksi asap dari Kalbar bukan diakibatkan kebakaran hutan, melainkan kebakaran lahan. Terutama aktifitas dari pertanian di lahan gambut serta ladang berpindah. Tetapi dirinya melaui instansi terkait, di provinsi dan Kabupaten terus memberikan pemahaman pada masyarakat, agar menghentikan kebiasaan buruk membersihkan lahan pertanian dan perkebunan dengan cara membakar.

0 comments:

Posting Komentar