Senin, 27 Juni 2011

TRAGEDI MANDOR POTRET PERJUANGAN RAKYAT KALBAR

Tragedi Mandor 28 Juni 1944 memiliki makna yang sangat luas bagi masyarakat Kalbar, karena korban akibat pembantaian tentara Jepang yang mencapai 21. 037 jiwa bukan hanya terdiri dari beragam etnis, namun juga berasal berbagai strata sosial. Kalangan bangsawan, intelektual, alim ulama dan rakyat jelata digiring ke satu lokasi oleh serdadu Jepang, dan kemudian mengakhiri hidup mereka dengan cara yang sangat mengenaskan.
Peristiwa Mandor adalah potret perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dalam skala kecil. Sehingga sudah sepantasnya pemerintah mencatat peristiwa Mandor 67 tahun silam, pada Bab khusus dalam buku sejarah nasional. Dihubungi Senin (27/06/11), anggota DPRD Kalbar Syarif Izhar Asyuri menilai, peristiwa Mandor dari segi korban jiwa hanya kalah dari peristiwa pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan.
Hal ini menunjukkan fakta yang tak terbantahkan bahwa perjuangan rakyat Kalbar, dalam merebut kemerdekaan Indonesia tidaklah kecil. Hanya saja perhatian pemerintah pusat akan hal ini relatif minim, tidak sebanding dengan jasa para pahlawan. Sebagai simbolisasi, idealnya Makam Juang Mandor di Kabupaten Landak dibangun monumen khusus, seperti monumen lubang buaya.
Syarif Izhar mengusulkan adanya forum pertemuan yang mewakili seluruh elemen masyarakat Kalbar, yang menghasilkan beberapa pointer tuntutan sebagai rekomendasi pada Kepala negara agar memberikan perhatian lebih terhadap Kalbar. Termasuk menuntut pemerintah pusat memperjuangkan adanya kompensasi lebih dari negara Jepang.
Karena kompensasi Jepang atas kekejamannya yang menghabiskan 1 generasi Kalbar sangatlah kecil, baru sebatas mendanai pembangunan bendungan Merowi di Kabupaten Sekadau. Begitu pula dengan Jugun Ianfu atau wanita yang dipaksa menjadi PSK bagi serdadu Jepang harus diungkap.
Tetapi hal itu bukan untuk membongkar aib dan mempermalukan korban atau pun membuka lama. Pemerintrah harus mencari tahu dengan mengumpulkan data tentang peristiwa tersebut, dan mengumumkan pada publik bahwa Jugun Ianfu memang terjadi di Kalbar. Hanya saja para korban tidak dipublikasikan kecuali pada kalangan terbatas, dan selanjutnya mereka mendapatkan santunan dari pemerintah.       

0 comments:

Posting Komentar