Penyakit sampar yang menyerang ternak ayam di kampung Gerai Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang, kini telah berada pada tahap mengkhawatirkan. Sampar bukan hanya menyerang ayam yang dikelola oleh peternakan, melainkan ayam ras yang dipelihara warga.
Ditemui Senin (13,06/11), anggota DPRD Kalbar Mijino menyebutkan sampar telah mewabah hampir 6 bulan, namun belum tindakan kongrit dari instansi terkait untuk mengatasi serangan penyakit. Dikhawatirkan jika kondisi ini dibiarkan, wabah semakin meluas ke kecamatan lain yang berdekatan. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga menyerang ternak unggas lain, yang berpotensi melumpuhkan sektor peternakan.
Untuk itu, dirinya meminta instansi terkait di provinsi maupun kabupaten segera turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab serangan penyakit serta melakukan tindakan pencegahan agar tidak semakin meluas. Hingga saat ini serangan hama penyakit belum berpengaruh pada warga, karena warga memang tidak mengkonsumsi ternak yang terinfeksi penyakit.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan Provinsi Kalbar Abdul Manaf Mustafa menjelaskan, munculnya penyakit sampar rutin di setiap pergantian cuaca dan terjadi di hampir semua daerah. Perubahan cuaca menyebabkan ketahanan tubuh ternak berkurang, sehingga memudahkan virus menyerang ditambah lagi pola perawatan dari ternak yang tidak optimal.
Abdul Manaf menjelaskan penyakit sampar diakibatkan virus New Castle Desease/ND, yang hingga saat ini pengobatannya belum ditemukan. Langkah pencegahan merupakan pilihan tepat untuk mengatasi sampar dengan melakukan vaksinasi, yakni memberikan kekebalan tubuh pada ternak secara rutin, 3 kali dalam setahun. Dimulai ternak berusia 3 hari, kemudian 3 minggu dan 3 bulan. Vaksin dapat diperoleh di setiap toko obat maupun toko ternak, dengan harga relatif terjangkau, yakni Rp. 10.000 per ampul untuk 100 ekor ayam.
0 comments:
Posting Komentar