Minggu, 19 Juni 2011

KALBAR AMAN DARI WABAH E.COLI

Penyebaran bakteri Escherichia Coli (E.coli) yang menyerang sebagian kawasan Eropa, diperkirakan kecil kemungkinan untuk masuk ke wilayah Kalbar. Sebab, impor produk pangan segar berupa sayuran dan buah-buahan asal Eropa, yang menjadi media pembawa E.Coli memang tidak memasuki pasaran Kalbar.
Dihubungi Minggu (13/06/11) Kepala BB POM Pontianak Mustafa menyatakan, impor pangan dari Eropa di Kalbar, hanya terbatas pada aneka produk makanan dan minuman kemasan atau olahan, bukan produk pangan segar. Sehingga Kalbar relatif aman, karena media pembawa E.Coli seperti timun, tidak tercatat sebagai komoditas impor. Sedangkan kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap komoditas pangan segar, berada di bawah Kementrian Pertanian.
Tapi hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari instansi terkait, adanya produk pangan impor yang terdeteksi mengandung bakteri E.Coli. Meskipun demikian pihaknya tentu tidak ingin kecolongan, sehingga pengawasan terhadap semua produk makanan dan minuman impor tetap diperketat.
Menurut data dari Kementrian Kesehatan wabah penyakit E Coli mulai terjadi di Jerman pertengahan Mei 2011. Hingga 2 Juni 2011, otoritas Jerman menemukan sebanyak 1.733 kasus, 11 diantaranya berakhir dengan kematian. Wabah E. Coli kini meluas di 14 negara Eropa dengan korban meninggal dunia sebanyak 30 jiwa.
Bakteri masuk ke tubuh seseorang mirip dengan penyakit diare, karena mengkonsumsi makanan yang tidak steril dan tanpa dicuci. Sedangkan gejala penyakit berupa sakit perut seperti kram dan diare. Untuk itu, Kementrian Kesehatan menekankan pengolahan makanan yang benar serta perilaku hidup bersih dan sehat, sebagai salah satu penentu dan upaya mencegah terjangkit bakteri E coli.          


0 comments:

Posting Komentar