Kamis, 30 Juni 2011

EKSISTENSI HKTI OSO DI KALBAR

Di tengah persaingan 2 kubu DPN HKTI di tingkat pusat, kubu HKTI pimpinan OSO mengukuhkan eksistensi kepengurusannya di Kalbar, dengan melantik pengurus DPP HKTI Kalbar periode 2011 – 2016 Selasa (28/06/11). Bahkan, hubungan pertemanan OSO dengan tokoh politik dan pejabat lokal berhasil merangkul, pejabat publik dan pemerintahan untuk masuk dalam organisasi yang dipimpinnya. Diantaranya Ketua DPP HKTI Kalbar yang dipimpin Awang Sofyan Rozali yang merupakan politisi Golkar. Kemudian di dalam susunan pengurus Badan Pertimbangan Organisasi (BPO), masuk nama gubernur Kalbar Cornelis MH dan Ketua DPRD Kalbar Minsen SH. yang keduanya berasal dari PDI Perjuangan.
Meskipun beberapa tokoh politik menduduki kursi pengurus, namun OSO meminta seluruh jajaran dan anggota tidak menjadikan HKTI sebagai kendaraan politik. Apalagi mengganti wajah HKTI menjadi organisasi politik atau partai politik.
Dalam arahannya OSO tidak meragukan kredibilitas mereka semua, untuk menjalankan organisasi yang mewakili para petani, dengan mencari solusi mengatasi berbagai masalah pertanian. Kebijakan HKTI kedepan harus dapat menyentuh petani hingga ke tingkat paling bawah, antara lain mengatasi kesulitan mendapatkan pupuk dan meningkatkan harga gabah. Pada kesempatan itu, OSO menyatakan bahwa HKTI merupakan wadah bagi semua komponen, untuk memperjuangkan nasib petani serta tempat beriteraksi tanpa melihat latar belakang yang berbeda.   
Sementara itu, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI yang juga gubernur Kalbar Cornelis, meminta Ketua pengurus harian segera mendaftarkan struktur organisasi hasil Musprov HKTI VII ke instansi terkait. Hal ini untuk menghidari terjadinya gugatan kepengurusan di kemudian hari, dan dibagian lain juga membantu tugas pemerintah dalam mendata organisasi di daerah.
Dualisme kepengurusan HKTI di tingkat pusat, antara kubu Prabowo Subianto dan kubu Osman Sapta Odang, ternyata tidak berpengaruh terhadap kepengurusan organisasi HKTI di Kalbar. Hingga kini HKTI Kalbar tetap solid dan hanya mengakui HKTI kubu OSO. Ketika ditemui sebelum Musprov VII, Awang Sofyan Rozali yang kini menjadi Ketua Umum HKTI Kalbar menyatakan, bahwa seluruh pengurus dan anggota HKTI Kalbar mengakui kepemimpinan HKTI kubu OSO. Namun hal itu, bukan karena yang bersangkutan berasal dari Kalbar, tetapi melihat dari pengalaman 5 tahun HKTI (periode 2005 – 2010) di bawah kepemimpinan Prabowo kurang memperhatikan nasib petani di Kalbar.


0 comments:

Posting Komentar