Fenomena kenaikan harga sayuran, terutama cabai menjelang dan pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (baik bulan Puasa, lebaran, natal dan tahun baru), bukan hanya menyulitkan kalangan konsumen namun juga berdampak negatif pada inflasi. Hal itu diakui langsung oleh Predien RI Susilo Bambang Yudhoyono, dalam Pidato pembukaan BBGRM Ke VIII & HKG PKK k3 37 di Pontianak Selasa (31/05/11). Kepala Negara mengakui setiap menjelang lebaran, Jajaran Kabinet Pemerintah seringkali disibukkan dengan kelangkaan komoditas cabai, sehingga memicu tingginga harga di pasaran. Sebenarnya, untuk mengatasinya bukanlah perkara sulit, hanya tinggal kemauan masyarakat saja. Misalnya, dengan memanfaatkan halaman pekarangan rumah masing-masing, untuk menanam tanaman sayur bagi kebutuhan konsumsi sendiri.
Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono dalam Jumpa pers di Bandara Supadio Selasa sore, menyebutkan, potensi lahan untuk digarap menjadi areal tanaman syuran, begitu luas. Potensi lahan perkarangan saja, berdasarkan data BPS mencapai 5,6 juta Ha, dimana 10 % diantaranya atau sekktar 560.00 Ha sebenarnya dapat dijadikan lahan untuk pengembangan tanaman sayuran, tanaman obat maupun tanaman hias.
Jika dalam satu tahun dapat ditanam aneka sayuran sebanyak 10 kali, maka terbangun potensi pertanaman seluas 5,6 juta Ha. Untuk itu, pemerintah menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan bagi penyediaan sayuran, melalui program nasional dengan pelaku utama kaum perempuan, yakni Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Pekarangan (GPOP).
Lebih lanjut, Suswono menyatakan bahwa program GPOP dijalankan pemerintah secara konsisten, mulai tahun 2011 hingga 2014 mendatang. Untuk tahun 2011 diawali pada 9 Provinsi yang mencakup 18 kota, yang tersebar di 140 Kecamatan dan 561 Kelurahan. Jumlah peserta penerima manfaat bantuan sebanyak 100. 000 Kepala Keluarga menengah ke bawah. Setiap KK menerima minimal 6 polibag tanaman cabai berumur 1 bulan, yang kemudian diperbanyak dan dibenihkan oleh masing-masing peserta. Untuk Kota Pontianak jumlah peserta sebanyak 6.480 KK di 8 kecamatan, yang tersebar pada 36 Kelurahan.
0 comments:
Posting Komentar