Kamis, 12 Mei 2011

DPRD KALBAR KEHILANGAN ROH

Ketua Badan Legislatif/Banleg DPRD Kalbar Syarif Izhar Asyuri mengakui, jika fungsi Banleg belum berjalan secara optimal. Terbukti selama 2 tahun anggota DPRD periode 2009 – 2014 dilantik, baru menghasilkan 1 produk hukum.
Ditemui di DPRD Kalbar Kamis (12/05/11), Syarif Izhar menyatakan, selama ini anggota dewan lebih memfokuskan tugas dan fungsi dalam hal Budgeting dan Controling. Sementara tugas legislasi relatif lemah. Aktifitas Banleg terbatas hanya dalam sinkronisasi dan harmonisasi Raperda usulan eksekutif. Terkesan DPRD Kalbar telah kehilangan roh, akibat kurangnya menginisiasi produk hukum.
Padahal produktifitas dalam mencetak produk hukum berupa Perda, menjadi salah satu indikator efektifitas dan optimalnya kinerja dewan. Izhar mengungkapkan salah satu faktor yang menghambat kinerja Banleg yakni, minimnya anggaran yang dialokasikan untuk mengakomodir kegiatan Banleg. Pada tahun 2011 ini dari 1,4 milyar yang diajukan Banleg, yang terakomodir sebesar 500 juta rupiah. Nilai tersebut baru dapat membiayai kegiatan Banleg untuk membahas 6 Raperda. Sementara untuk tahun ini Banleg telah menjadwalkan pembahasan lebih dari 20 Raperda, termasuk 9 Raperda inisiatif DPRD. Idealnya anggaran untuk membahas 1 Raperda berkisar 150 – 200 juta rupiah. Adapun dana dipergunakan antara lain ; untuk pengadaan naskah akademik serta penyusunan yang diserahkan pada pihak ketiga.     

0 comments:

Posting Komentar