Minggu, 13 Maret 2011

PELUANG DAN KENDALA KOPERASI OPTIMALKAN KREDIT BANK

Di samping mengucurkan bantuan Kredit Usaha Rakyat/KUR, Bank Kalbar juga menggulirkan program Kredit Usaha Mikro/KUM untuk menggairahkan kegiatan usaha kecil menengah. Untuk menunjang program, maka Bank Kalbar melakukan sosialisasi intensif ke berbagai pelosok daerah, dengan melibatkan seluruh cabang di tingkat Kecamatan. Khusus di Kota Pontianak, saat ini telah dibuka 3 cabang khusus untuk menangani KUM, yakni di Pasar Mawar, Pasar Dahlia serta Pasar Flamboyan. Bahkan, untuk mengefektifkan program, Bank Kalbar menyebar para petugas turun ke lapangan menemui pedagang kecil, untuk menawarkan pinjaman kredit dengan bunga rendah. 
Ditemui di Pontianak Jum`at (11/03/11), Direktur Pemasaran Bank Kalbar Sirwan Fahruddin menyatakan, persyaratan pengajuan pinjaman untuk KUM, tidak jauh berbeda dengan proses pengajuan KUR, terkecuali menyertakan Surat Keterangan Izin Usaha dari Pemerintah setempat. Besaran kredit bervariasi antara 5 hingg 50 juta, tergantung jenis dan kegiatan usaha masing - masing. Bantuan bukan hanya diberikan bagi usaha perseorangan, namun juga bagi koperasi yang membina dan menaungi para UKM.
Di bagian lain, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalbar HM. Syahaldin Husman mengakui banyak peluang bagi koperasi untuk mengembangkan kegiatan usaha, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Kendala yang dihadapai adalah pertumbuhan positif koperasi, berbanding terbalik dengan peningkatan kualitas pengelolan kinerja pengurus koperasi. Apalagi Persoalan menyangkut pembinaan koperasi bukan hanya terjadi pada tingkat masyarakat, pemerintah daerah, namun juga di tataran kebijakan pemerintah pusat. Dirinya mengungkapkan sebagian kopersi yang dibentuk oleh kementrian maupun lembaga di bawahnya, bukan bertujuan untuk membangun ekonomi kerakyatan, melainkan hanya sebagai prasyarat administrasi untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran maupun kegiatan.
Lebih lanjut, Syahaldin Husman menyatakan Kementrian Koperasi telah menginstruksikan monitoring terhadap penyaluran KUR, karena penyalurannya melibatkan pelaku UKM, baik di sektor riil maupun kegiatan usaha lainnya , termasuk koperasi. Namun, kendala yang dihadapi dalam mengefektikan dana KUR, selain rendahnya pemahaman masyarakat, khususnya di pedesaan terhadap KUR, juga tidak semua desa dapat mengakses pelayanan Bank.

0 comments:

Posting Komentar