Sejak mendapatkan kepercayaan dari Kementrian Koperasi untuk menyalurkan KUR Juni 2010 lalu, Bank Kalbar telah menorehkan prestasi dalam menggulirkan kredit bagi kegiatan Usaha Kecil menengah - UKM. Di tahun pertama saja, realisasi dana KUR Bank Kalbar telah mencapai Rp. 56 M, melampaui target Kementrian Koperasi sebesar Rp. 50 M. Atas prestasi yang diraih dalam penyaluran KUR, Bank Kalbar menerima penghargaan dari Kementrian Koperasi pada Tahun 2010. Namun, upaya untuk menggerakkan aktifitas perekonomian melalui KUR masih menemui kendala, yakni stigma negatif yang masih melekat di sebagaian masyarakat jika berhubungan dengan Bank adalah sangat sulit. Ditemui di Pontianak Jum`at (11/03/11), Direktur Pemasaran Bank Kalbar Sirwan Fahruddin mengakui, sebagian masyarakat kelas bawah masih beranggapan, bahwa berurusan dengan Bank harus mengikuti prosedur yang panjang dan rumit. Padahal dalam penyaluran kredit yang bersifat mikro di bawah angka 10 juta, pihak Bank Kalbar cukup mempersyaratkan rekomendasi dari Lurah dan Camat. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat menepis asumsi keliru, dan melirik ke perbankan untuk memajukan kegiatan usaha. Apalagi target penyaluran KUR Bank Kalbar meningkat sebesar Rp. 25 M, dari Rp. 50 M di tahun 2010 menjadi Rp. 75 M di tahun 2011. Total penyaluran KUR hingga Maret 2011 tercatat sebesar Rp. 66 M, dengan jumlah debitur mencapai 1. 000 orang. Sedangkan untuk suku bunga dipatok sebesar 13, 5 %, di bawah angka yang ditetapkan Kementrian Koperasi sebesar 14 %.
Sementara itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia - Dekopin wilayah Kalbar Awang Sofyan Rozali, merespon positif partisipasi Bank Kalbar selama 2 tahun terakhir, dalam menyalurkan program KUR, mengikuti jejak BRI, BNI, Bank Syari`ah Mandiri, BTN serta Bank Bukopin. Meskipun pertumbuhan kredit tidak ditentukan dari dana KUR karena nilainya relatif kecil, namun penyalurannya merupakan instrumen positif untuk mengerakkkan sektor maupun kegiatan usaha yang belum tersentuh kredit perbankan, mengingat pengembalian kredit cukup ringan dibanding kredit lainya.
Lebih lanjut, Awang Sofyan merilis data yang dikeluarkan Bappeda dan BPS Kalbar, ternyata pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2009 sebesar 4, 76 % turun dibanding tahun 2008 sebesar 5, 42 %. Untuk itu, diharapkan Bank Kalbar maupun perbankan lainnya dapat mempermudah pinjaman pada kelompok UMKM yang memiliki prospek menguntungkan, meskipun dari segi kelengkapan administrasi usaha belum memenuhi standar perbankan.
0 comments:
Posting Komentar