Selasa, 08 Maret 2011

LEGISLATIF RESPON POSITIF PEMBANGUNAN DEPOT TRANSIT

Ketua Komisi C DPRD Kalbar Mulyadi Yamin mendesak PT. Pertamina segera membangun depot tambahan atau terminal transit, di luar alur pelayaran sungai Kapuas. Sehingga, ketika alur sungai Kapuas terganggu akibat kecelakaan kapal atau air sungai surut, distribusi BBM ke wilayah Kalbar tetap aman karena dapat menyinggahi terminal transit. Hal itu diungkapkan Mulyadi Yamin dalam Rapat Kerja Komisi C DPRD dengan Distamben, Dishub & Kominfo Kalbar, Pertamina Ritail VI Kalbar serta Pelindo II Pontianak Selasa (08/03/11). Terbukti dengan hanya memiliki 1 depot di Batulayang Pontianak Utara, Pertamina kewalahan mengatasi krisis BBM ketika terjadi musibah kapal kandas di muara Jungkat. Bahkan, untuk mempermudah proses pembebasan lahan, pihak Pertamina dapat meminta bantuan pada Pemerintah Daerah.
Legislator lainnya Thomas Alexander menyarankan pembangunan depot bukan hanya di Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, namun idealnya di semua Kabupaten Kota yang memiliki akses menuju laut, seperti Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Pontianak, Kubu Raya, Ketapang dan Kayong Utara. Hal ini untuk mengantisipasi krisis BBM, seperti yang terjadi selama 3 pekan terakhir.
Di bagian lain, Thomas mengultimatum pihak Pertamina, segera menuntaskan krisis BBM yang melanda Kalbar. Dirinya memberi waktu Pertamina 1 hari untuk mengembalikan kondisi kembali normal. Apapun jalannya dan bagaimanapun caranya, yang penting Pertamina harus mengambil langkah cepat mengatasi kelangkaan BBM. Tidak ada alasan menunggu air sungai pasang, karena tidak ada masalah bagi kapal tanker Pertamina merapat ke Pelabuhan Dwikora Pontianak. Jika kelangkaan masih terjadi, maka DPRD Kalbar bakal membuat petisi ke Pertamina Pusat, meminta agar pejabat Pertamina wilayah Kalbar diganti saja. Karena hal itu, membuktikan manajemen Pertamina wilayah Kalbar, tidak mempunyai kemampuan untuk mengatasi krisis BBM. Sebab, krisis telah berimbas pada perekonomian dan memicu tingginya inflasi di Kalbar, dimana harga jual produk melambung tingggi. Begitu juga dengan biaya pelayanan jasa juga meningkat tajam. Menurutnya masyarakat sudah cukup bersabar dan bertoleransi tinggi, sehingga kondisi Kalbar hingga saat ini tetap kondisif. padahal, kelangkaan BBM sangat merugikan masyarakat, dengan terganggunya aktifitas perekonomian.
Sementara itu, Sales Representatif Pemasaran BBM Ritail VI PT. Pertamina wilayah Kalbar, John Khaidir mengungkapkan, bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan penambahan depot timbun dan pembangunan terminal transit baru. Saat ini tengah dijajaki kemungkinan pembangunan terminal transit dan depot penimbunan BBM di Kabupaten Sanggau dan Bengkayang, sebagai bagian dari kebijakan untuk memperkuat cadangan stok BBM di wilayah Kalbar.
Terkait antrian kendaraan yang masih terjadi di seluruh SPBU, terutama di Kota Pontinak, dirinya menyebutkan, sebenarnya stok BBM di Kalbar relatif aman. Khusus untuk premium, pukul 06. 00 kemarin pagi  telah masuk sebanyak 2.741 kilo liter untuk persediaan tiga hari kedepan. Selain itu, hari ini Pertamina juga menerima pasokan premium 2 kilo liter atau 2 juta liter. Untuk mengamankan antrean BBM di sejumlah SPBU, Pertamina juga telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, bahkan Polda Kalbar telah menyiagakan empat personil di setiap SPBU dan sepuluh personil di SPBU yang antrian warga lebih banyak.

0 comments:

Posting Komentar