Minggu, 15 Agustus 2010

PELABUHAN SAMUDRA, SUDAH URGENS


Pembangunan pelabuhan internasional di wilayah Kalbar, tampaknya sudah begitu urgens. Mengingat kondisi pelabuhan Dwikora Pontianak yang berada di Sungai Kapuas sudah tidak lagi relevan. Disamping kondisi pelabuhan yang tidak lagi mendukung, masalah sedimentasi lumpur yang sudah begitu tinggi, kerap mengganggu arus lalu-lintas ketika memasuki musim kemarau. Dukungan pembangunan pelabuhan samudra bukan hanya datang dari Pemerintah Daerah maupun kalangan pengusaha, namun juga dari institusi TNI AL. Dalam Pertemuan dengan Komisi I DPR RI di Balai Petitih Senin (02/08/2010), Dan Lanal Pontianak Kolonel (laut) Parno mengatakan, adanya Pelabuhan Samudra juga berdampak positif bagi pengembangan sistem pertahanan maritim, terutama pada Alur Laut Kepulauan Indonesia – ALKI I. Sebab, kapal perang TNI AL yang berbadan dan berbobot besar, membutuhkan ruang yang cukup luas untuk melakukan manuver.  
Sementara itu, wakil gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, sambil menunggu realisasi dari pemerintah Pusat untuk membangun Pelabuhan baru, maka Pelabuhan Dwikora harus dioptimalkan. Untuk itu, dirinya mendesak PT. Pelindo II Pontianak segera melakukan pengerukan atau memberikan pada pihak swasta untuk melakukan pengerukan secara periodik. Sebab,  beberapa waktu lalu investor luar negeri menyatakan siap untuk mengeruk lumpur di Sungai Kapuas, dengan kompensasi lumpur yang dikeruk diambil perusahaan bersangkutan.  

0 comments:

Posting Komentar