Selasa, 15 Juni 2010

PREVALENSI GANGGUAN JIWA PER MIL CAPAI 6000 ORANG

Fenomena sosial menjamurnya orang gila di Kalbar, menjadi persoalan yang membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Sebagian diantara penderita gangguan kejiwaan tersebut, tidak diurus oleh keluarganya dan dibiarkan berkeliaran di jalan. Bahkan, ada beberapa diantaranya mengalami pemasungan oleh keluarganya sendiri, dan berlangsung selama ber tahun – tahun. Ditemui` di Kapuas Palace Hotel Selasa pagi (15/06/10), Direktur RSJ Singkawang Oscar Primadi mengatakan, ”kondisi tersebut dipengaruhi faktor kondisi sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan masyarakat. Sehingga banyak keluarga yang karena tidak mengetahui jalur untuk mendapatkan pelayanan medis, kemudian memilih untuk mengasingkan anggota keluarga yang menderita gangguan kejiwaan. Meskipun pada dasarnya perbuatan tersebut juga dilandasi kebaikan, karena khawatir menggangu orang lain. Namun` tanpa disadari, perbuatan itu justru memperparah kondisi kejiwaan dari penderita. Sementara itu` berdasarkan Riset Kesehatan Daerah – riskesda prevalensi gangguan jiwa di Kalbar, 1 per mil berkisar 6.000 orang. Untuk itu` diperlukan keterlibatan dari semua pihak dalam penanggulangan penderita gangguan jiwa, melalui penyuluhan kepada masyarakat. Di bagian lain` setiap daerah memiliki karakteristik berbeda dalam penderita gangguan jiwa, sehingga perlu penanganan yang insentif. Dirinya menyontohkan kota Pontianak, dimana sebagian penderita gangguan jiwa merupakan gelandangan yang bukan hanya berasal dari kota tersebut, namun juga luar daerah.
Lebih lanjut` Oscar Primadi menjelaskan jika kondisi RSJ Singkawang saat ini mulai sesak, akibat jumlah pasien melebihi kapasitas. Dimana kapasitas tempat tidur tersedia sebanyak 300 unit, sedangkan jumlah pasien mencapai 555 orang. Sebenarnya` sekitar 40 % diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan boleh dibawa pulang oleh keluarganya. Persoalan ini dipicu stigma malu dari pihak keluarga terhadap pasien, dan ketakutan tidak diterima lingkungan sehingga pasien belum dibawa pulang. Padahal rehabilitasi sosial di tengah – tengah masyarakat. berperan penting terhadap kesembuhan total penderita gangguan jiwa. Meskipun telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten, sedikit sekali yang merespon.

0 comments:

Posting Komentar