Rabu, 23 Juni 2010

KALBAR ANTISIPASI KEBAKARAN LAHAN

Peta rawan kebakaran lahan dan hutan di Kalbar untuk tahun 2010, masih sama seperti tahun lalu. Dimana Kabupaten Kubu Raya, Ketapang masih menjadi daerah dengan peluang terbesar  terjadinya kebakaran lahan. Akibat aktifitas pembukaan lahan melalui Land Clearing, baik kegiatan perusahaan perkebunan maupun aktifitas pertanian tradisonal. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangam Bencana Daerah/BPBD Kalbar Try Budiarto, seusai mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Apel Pencegahan Kebakaran Hutan & Lahan Rabu (23/06/10).  Langkah antisipatif dari Pemerintah, disamping meningkatkan kesadaran masyarakat agar mengurangi kegiatan membakar lahan, untuk membuka lahan pertanian. Juga menginventarisir potensi rawan kebakaran, terutama kegiatan perkebunan dengan skala besar.  Saat ini ,proses inventarisir tengah mendekati finalisasi up dating informasi ketersedian peralatan pemadam kebakaran, yang meliputi perusahaan yang beroperasi di kawasan HTI maupun HPH. Meskipun demikian, Try mengakui dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, tingkat kebakaran di Kalbar menurun sekitar 50 %. Hal ini disebakan faktor cuaca di sebagian wilayah Kalbar, dengan kecenderungan intensitas hujan yang tinggi. 
Terkait persiapan Apel Pencegahan Kebakaran dan Lahan, Try Budiarto mengatakan Pemerintah tengah menyiapkan pembentukan kepanitiaan lokal, yang melibatkan sejumlah instansi . Termasuk mengerahkan lembaga yang memiliki alat Pemadam Kebakaran, pada kegiatan Apel serta mendirikan stand pameran, sebagai bukti bahwa Kalbar telah siap menghadapi kemungkinan musibah kebakaran menjelang musim kemarau.  Diperkirakan Apel digelar Minggu ketiga bulan Juli, dengan lokasi di pusatkan di kota Pontianak. Menurut rencana Apel dipimpin langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. 

0 comments:

Posting Komentar