Rabu, 05 Mei 2010

POPULASI BABI DI KALBAR TERUS MENURUN

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar terancam gagal menanggulangi wabah virus kolera yang menyerang ternak babi. Terutama peternakan rakyat yang dipelihara secara tradisional, dengan membiarkan ternak berkeliaran bebas di perkarangan rumah. Alternatif penggunaan vaksinasi, sebagai upaya untuk mengendalikan serangan virus terbentur pada tingginya biaya pengadaaan vaksin dan keterbatasan jumlah tenaga medis profesional.
Dikonfirmasi Senin (03/05/10)` Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar Abdul Manaf mengakui, “ harga per vaksin sebesar Rp. 7. 500 terasa memberatkan para peternak. Berbeda dengan ternak ayam dimana vaksin cukup diteteskan melalui mulut, maka untuk babi harus disuntik. Padahal` jumlah personil para medis hewan yang ada saat ini sebanyak 80 orang, belum ideal jika dibandingkan jumlah peternakan babi dan luasnya wilayah Kalbar.
Di samping itu` penggunaan vaksin pada ternak, harus di bawah monitoring dan rekomendasi dokter hewan. Meskipun demikian` Abdul manaf menyatakan virus kolera tidak menular pada manusia, hanya pada hewan. Manaf menjelaskan pergantian musim telah memicu serangan kolera pada beberapa wialayah, antara lain Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Entikong Kabupaten Sanggau dan Sungai Purun Kabupaten Pontianak.
Gejala babi yang terkena serangan virus yakni tidak mau makan dan lesu, sekujur tubuh muncul bercak merah dan biru, kadangkala juga disertai dengan diare dan keluar lendir dari hidung. Selanjutnya hewan mengalami kejang – kejang dan berakhir dengan kelumpuhan baru kemudian mati.
Abdul Manaf mengakui, serangan virus kolera telah mengurangi populasi ternak babi di Kalbar. Saat ini` populasi ternak babi diperkirakan sekitar 430. 000 ekor, menyusut signifikan dibandingkan sebelum serangan virus kolera yang mencapai 1 juta ekor. Virus kolera diduga berasal dari negara tetangga Malaysia, dan masuk ke Kalbar melalui pintu perbatasan. Kasus kolera menyerang ternak babi pertama kali ditemukan tahun 1997 silam, dan terus menyebar ke seluruh pelosok Kalbar bahkan virus juga menular pada hewan lain.

0 comments:

Posting Komentar