Rabu, 12 Mei 2010

PENCURIAN BATUBARA ISU SENTRAL DI KALBAR

Pencurian batubara di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang menjadi isu sentral di Kalbar, terkait aspek keamanan di wilayah perbatasan. Meskipun telah mencuat sejak akhir tahun lalu, namun kebenarannya masih tanda tanya, “ sebab belum satu pun pihak yang dapat menjelaskan secara kongrit.
Ditemui wartawan Selasa (11/05/10), Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, “Pemerintah Daerah melalui Komite Intelijen Daerah (Kominda) masih mencari data dan fakta sebagai bukti untuk menindak lanjuti secara hukum indikasi pencurian batubara oleh perusahaan negara tetangga. Bahkan` Gubernur telah melayangkan surat ke Presiden Maret lalu, meminta penanganan khusus isu pencurian batubara di perbatasan Kalbar – Serawak.
Dikonfirmasi, Staf ahli PM Malaysia Liew Viu Kiong mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan dari Pemerintah Indonesia. Jika terbukti adanya penambangan ilegal perusahaan asal Malaysia di wilayah Indonesia, maka pihaknya bakal membawa kasusnya hingga ke Pengadilan.
Teridentifikasi salah satu perusahaan pertambangan asal Malaysia, yang beroperasi di perbatasan Serawak – Kalbar, mengeksploitasi tambang batubara di dusun Wak Sepan dan dusun Riam Sejawa desa Jasa Kecamatan Ketungau Hulu Kapubaten Sintang.
Dengan modus operandi menggali terowongan bawah tanah di bukit Selanting, bukit yang sebagian masuk wilayah Indonesia dan sebagian berada di Serawak Malaysia. Perusahaan tersebut mengangkut batubara tanpa terdeteksi aparat keamanan di Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar