Rabu, 14 April 2010

HASIL MONITORING` HUTAN KALBAR KRITIS !

Hasil monitoring terhadap kawasan hutan di Kalbar, ternyata berada dalam kondisi kritis. Khusus di bagian timur Kalbar seperti Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu, kawasan hutan telah beralihfungsi menjadi areal perkebunan kelapa sawit. 
Bahkan` ekspansi perkebunan kelapa sawit, juga telah merambah kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Danau Sentarum – TNDS, yang menjadi ancaman serius terhadap Daerah Aliran Sungai - DAS Kapuas. 
Dalam jumpa pers di bandara Supadio Pontianak Selasa (13/04/10), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengakui, hasil monitoring dari udara memperlihatkan sekaligus membuktikan jika sebagian kawasan hutan di Kalbar dalam kondisi rusak parah. 
Sehingga membutuhkan revitalisasi sektor kehutanan, mulai dari regulasi Pemerintah pusat, kebijakan pemerintah daerah, kontrol terhadap pembukaan lahan hingga perlakukan masyarakat.
Di tempat yang sama` Gubernur Kalbar Cornelis MH mengatakan perbaikan kerusakan hutan, merupakan prioritas Pemerintah provinsi maupun kabupaten kota, dampak dari penebangan illegal, Penambangan Emas Tanpa Izin – PETI maupun akitifitas perkebunan. 
Disamping itu` pemerintah terus mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan, dengan melibatkan dalam pengelolaan sektor kehutanan.
Di bagian lain` Cornelis mengharapkan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah – RTRW provinsi, dapat mengubah hutan kritis dan tidak produktif menjadi bermanfaat, melalui pengelolaan kawasan yang sesuai peruntukan lahan. Berdasarkan Surat Keputusan – SK Menteri Kehutanan Nomor 259 tahun 2000, luas kawasan hutan Kalbar berkisar 9 juta hektar atau 62 % dari total wilayah. 
Jika Revisi RTRW Provinsi kemudian disyahkan DPR RI, maka kawasan hutan tinggal menyisakan sekitar 7 juta hektar, atau 50 persen dari total wilayah Kalbar. 

0 comments:

Posting Komentar