Pola penyaluran Bahan Bakar Minyak - BBM ke wilayah timur Kalbar, yakni ; Kabupaten Sanggau, Sintang, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu seringkali tersendat dan memicu kelangkaan di pasaran. Disamping faktor geografis dan kondisi cuaca, kebijakan PT. Pertamina regional Kalbar yang membatasi jumlah penyedia jasa angkutan BBM, juga menjadi faktor lain kelangkaan BBM di wilayah perhuluan. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Provinsi Kalbar Gusti Effendi dalam rapat kerja dengan 5 BUMN di Gedung DPRD Senin siang (08/03/2010). Dirinya menyebutkan 2 penyedia jasa angkutan yang saat ini dipercaya PT. Pertamina, tidak sebanding dengan luas daerah serta jalur pendistribusian yang panjang dan membutuhkan waktu. Untuk itu` dirinya meminta pihak Pertamina, membuka kesempatan bagi penyedia jasa angkutan lain, untuk membantu proses penyaluran BBM ke daerah.
Di tempat yang sama` Sales Area Manager Retail PT. Pertamina Regional VI Kalbar Ibnu Chouldun mengatakan, “ tidak ada pihak yang memonopoli proses pendistribusian seluruh jenis BBM ke daerah. Mulai dari penyaluran BBM bersubsidi, pembangunan SPBU hingga perizinan stasiun pengisian ulang tabung gas elpiji. Dan pihak Pertamina tetap membuka peluang bagi kalangan pengusaha, untuk menjalin kemitraan selama memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Di bagian lain` menyangkut program konversi gas elpiji 3 kilogram , ” Ibnu Chouldun mengatakan, ”kendati waktunya belum ditentukan, namun konversi tahap kedua tetap dilanjutkan pada tahun 2010. Belajar dari pengalaman tahap pertama, maka dalam pelaksanaan tahapan kedua, disamping mengintensifkan koordinasi dengan setiap Pemerintah Daerah, Pihak Pertamina menjajaki kemungkinan penerapan sistem rayonisasi dalam pendistribusian gas elpiji, meniru pola yang dipergunakan dalam pendistribusian BBM minyak tanah.
0 comments:
Posting Komentar