Eksistensi PT. PN XIII Pontianak di Kalbar kembali dipersoalkan kalangan legislatif, khususnya menyangkut pemberdayaan masyarakat lokal. Sebab` perkebunan karet yang idealnya membangun dan mengembangkan perekonomian, justru di sebagaian daerah memicu angka kriminalitas di kawasan perkebunan. Dalam Rapat Kerja dengan 5 BUMN di Gedung DPRD Senin siang (08/03/2010), anggota Komisi B DPRD Provinsi Kalbar Setyo Gunawan meminta PT. PN XIII Pontianak, tidak hanya mengejar target produksi dan membiarkan mayarakat di sekitar perkebunan tetap berada di garis kemiskinan. Kendati enggan menyebutkan lokasi kejadian, namun dirinya mengatakan pada beberapa areal perkebunan, aksi pencurian begitu marak dengan sasaran hasil produk perkebunan milik PT. PN XIII
Di tempat yang sama, Direktur Produksi PT. PN XIII Pontianak B. Rachman menegaskan, pihaknya tetap komit membangun dan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perkebunan, ”termasuk mengakomodir berbagai kepentingan masyarakat lokal.
Lebih lanjut` B. Rachman mengakui,’ pola lama yang diterapkan selama puluhan tahun tidak lagi relevan diterapkan saat ini, karena menimbulkan berbagai persoalan sosial di masyarakat perkebunan. Untuk itulah` sejak tahun 2000 PT. PN XIII mulai menerapkan pola baru yakni Pola Satu Manajemen – PSM, dalam pembukaan perkebunan plasma maupun proses replanting. Dimana proses pembangunan dan pemeliharaan kebun, hingga proses pelunasan kredit ditangani oleh PT. PN XIII.
0 comments:
Posting Komentar