Rabu, 24 Februari 2010

DEMO TOLAK KONVERSI BBM NYARIS RICUH

PONTIANAK. Aksi penolakan konversi Minyak tanah ke gas elpiji 3 Kilogram kembali terjadi di kota Pontianak. Rabu pagi (24/02/10) sekitar tiga ratusan warga dari kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak, menggelar aksi demo di pintu masuk Kantor gubernur. Suasana sempat panas dan nyaris ricuh, sebab aparat petugas kepolisian dan satpol PP menghalangi warga untuk masuk dan menemui Gubernur Kalbar Cornelis MH. Bahkan salah seorang warga yang sempat menerobos barikade petugas, terpaksa ditarik dan diusir ke luar, namun massa tetap nekat merangsak masuk dan berhasil menjebol pagar. Dari hasil negoisasi akhirnya warga diizinkan masuk, dengan syarat tidak bertindak anarkis. Ditemui di sela – sela aksi demo salah seorang warga dari Pontianak Utara, Anwar menyatakan, “konversi minyak tanah dinilai sangat memberatkan warga, terutama masyarakat kalangan bawah. Untuk itu, mereka menuntut Pemerintah Provinsi mengeluarkan pernyataan menolak penghapusan subsidi BBM. Di samping itu` Anwar menuding konversi minyak tanah merupakan skenario para pengusaha elpiji untuk meraih keuntungan, dengan berkedok program penghematan energi.
Aksi demo penolakan BBM akhirnya berakhir, setelah 6 perwakilan warga membawa jawaban dari Gubernur Kalbar Cornelis MH. Kendati belum memenuhi tuntutan, namun penjelasan Cornelis bahwa konversi Minyak tanah merupakan program jangka panjang, dapat diterima sebagian besar warga. Apalagi sehari sebelumnya` dirinya telah melayangkan surat kepada Presiden, yang meminta program konversi dipertimbangkan dan dilaksanakan bertahap, bukan sekaligus minyak tanah dihilangkan dari peredaran. Disamping itu dirinya juga menghendaki PT. Pertamina mendata ulang warga yang memang masih membutuhkan minyak tanah, terutama masyarakat nelayan maupun kurang mampu.        

0 comments:

Posting Komentar