Setelah melewati rangkaian pembahasan antara Tim Angaran eksekutif dan badan Anggaran legislatif, anggaran Belanja Kalbar Tahun 2010, “dinyatakan defisit Rp. 115 miliar rupiah. Dalam Sidang Penyampaian laporan Badan Anggaran terhadap Nota keuangan RAPBD Kalbar Selasa pagi (02/02/2010)` Juru bicara Badan Anggaran ` Tony Kurniady mengatakan, “defisit anggaran telah diantisipasi dengan mengalokasikan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran - SILPA tahun lalu, sebesar Rp. 135 Miliar. Jika hasil audit BPK April nanti, kemudian menyebutkan angka di bawah yang diprediksi, “maka bakal disesuaikan pada APBD Perubahan Juli mendatang. Tony mengungkapkan, “ sebelum pembahasan, belanja daerah dianggarkan sebesar 1, 54 triliun, namun dalam rapat gabungan antara eksekutif dan legislatif, meningkat sebesar 134 miliar lebih, sehingga total belanja daerah mencapai 1, 67 triliun. Begitu pula` Pendapatan Asli Daerah – PAD yang semula dipatok 622 miliar lebih, meningkat sebesar 8,37 miliar, sehingga total menjadi 630 miliar lebih. Sementara itu` jatah alokasi Dana Perimbangan untuk Tahun 2010, Kalbar mendapat Rp. 914. 712 milliar. Dengan demikian` volume RAPBD Kalbar tahun 2010, yang semula dipatok 1, 54 triliun, naik mencapai 1, 56 triliun, “menyusul tambahan sebesar 19, milyar lebih. Tony Kurniady menambahkan, pasca penyampaian laporan Badan Anggaran terhadap Nota keuangan RAPBD Kalbar, selanjutnya 9 mempelajari laporan tersebut. Baru kemudian disampaikan dalam Sidang Paripurna Pandangan Akhir, yang dijadwalkan Kamis lusa.
Tony Kurniadi menegaskan, “hasil maksimal pembahasan materi RAPBD tahun 2010, dilakukan secara intensif antara Badan Anggaran legislatif dan tim anggaran eksekutif, “dengan menyisir setiap pos pada rapat gabungan Alotnya pembahasan` diwarnai dengan berbagai pendapat, saran maupun kritik dari badan anggaran legislatif kepada eksekutif, untuk memaksimalkan muatan materi RAPBD yang bermuara pada kepentingan publik. Lebih lanjut` Tony Kurniadi menegaskan, “penyesuaian dan perubahan dalam rapbd tahun 2010, tetap mengacu pada Kebijakan Umum Anggaran – KUA serta Plafon Prioritas Anggaran Sementara – PPAS.
Pemangkasan Anggaran Tidak Dipersoalkan Eksekutif
Ditemui seusai mengikuti Sidang` wakil gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengakui` adanya pengurangan anggaran pada pos belanja daerah, seperti anggaran belanja pegawai. Jika semula dianggarakan sebesar 338 milyar, setelah pembahasan dengan Badan Anggaran SPRD, “berkurang sebesar 2, 2 milyar sehingga menjadi 385 milyar. Namun anggaran tersebut, dialokasikan ke sektor lain yang mendapat prioritas, “ bukan anggaran yang diperuntukkan untuk pembayaran gaji. Ttapi` kegiatan atau sarana pendukung, diantaranya ; pembelian kendaraan dinas, perjalanan ke luar daerah, program sosialiasi, dan sejenisnya, “yang memungkinkan untuk dikurangi.
Selain anggaran belanja pegawai”, pos belanja daerah dalam komposisi RAPBD Kalbar tahun 2010, yang mengalami pengurangan adalah, “ anggaran untuk bantuan sosial – bansos. Jika semula dianggarkan sebesar 22, 4 milyar,” berkurang sebesar 7, 3 milyar, menjadi 15, 1 milyar rupiah. Tony kurniadi mengatakan, “saat ini anggaran bansos cukup ideal, untuk membiayai program atau kegiatan sosial kemasyarakatan. Jika kemudian ternyata bansos membutuhkan dana tambahan, maka hal itu dapat dilakukan melalui apbd perubahan.
0 comments:
Posting Komentar