Selasa, 19 Januari 2010


KRITIK PELAJARAN EKSTRA JELANG UAN
Menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional sejumlah pihak sekolah mulai menggelar pelajaran ekstra kepada para siswa, sebagai upaya mendongkrak nilai kelulusan siswa. Namun` kegiatan dadakan untuk memotivasi dan mempersiapkan siswa menghadapi soal ujian ini, justru dinilai kontraproduktif dan semakin membebani psikologis para siswa. Ditemui wartawan seusai menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke - 37 Tahun 2010 Senin siang (18/01/2010), `Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Kalbar Alexius Akim` mengkritik kebijakan sebagian sekolah, yang memberikan pelajaran tambahan kepada siswa menjelang UAN Maret mendatang. Dirinya menegaskan UAN adalah agenda rutin Departemen Pendidikan Nasional yang digelar setiap tahun, sebagai evaluasi terhadap kelulusan siswa. Jika ingin memacu tingkat kelulusan, seharusnya pihak sekolah memulai pelajaran ekstra di awal tahun ajaran secara bertahap, bukan sekaligus menjelang momen pelaksanaan ujian.
Alexius Akim menyebutkan, ” untuk persiapan Ujian Akhir Nasional tahun 2010 ini, Pemerintah Provinsi menganggarkan dana sebesar 2 milyar rupiah. Itu belum termasuk dana yang dianggarkan oleh masing – masing kabupaten kota. Disamping pengadaan tenaga teknis, dana tersebut juga untuk membiayai penyusunan soal Ujian berstandar Nasional, seperti yang dipersyaratkan Badan Standarisasi nasional pendidikan – BSNP. Diantaranya` mengundang tenaga ahli dari pusat, untuk memberikan bimbingan dalam proses penyususan soal ujian sesuai standar.
Di bagian lain` Alexius Akim juga meminta pro aktif masyarakat mendukung suksesnya penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional, dengan membatasi kegiatan yang mengundang keramaian. Begitu pula` setiap Pemerintah Kabupaten Kota juga diminta, untuk menghentikan sementara even atau hiburan yang mengundang kedatangan artis dari ibukota. Selain` menggangu konsentrasi belajar para siswa, kehadiran mereka diantara konsentrasi massa juga rawan mengalami kecelakaan.


0 comments:

Posting Komentar