Kamis, 17 Desember 2009

TARGET PENGEMBANGAN BIO DIESEL PT. PN XIII TAHUN 2010

Menyusutnya ketersediaan bahan bakar minyak – BBM dari tahun ke tahun, jika tidak diantisipasi sejak dini dikhawatirkan berpotensi mengancam masa depan perkebunan kelapa sawit nasional. Untuk itulah beberapa BUMN sektor perkebunan sawit, diantaranya PT. PN XIII Pontianak, sejak 2 tahun belakangan mulai megembangkan energi alternatif bio diesel. Ditemui Rabu siang (16/12/2009), Direktur SDM dan Umum PT. PN. XIII Pontianak Wagio Ripto Sumarto mengatakan, “ produksi bio diesel Minyak Sawit – BMS beru pada tahap uji coba, melalui 2 unit pabrik yang ada di Kabupaten Sanggau dan Semuntai di Kalimantan Timur. Dengan menggunakan bahan baku limbah dan hasil sampingan produksi CPO, kedua pabrik saat ini mampu mengolah bahan bakar pengganti solar untuk mengoperasikan mesin. Namun` kapasitas masing – masing pabrik masih terbatas, yakni 6. 000 bio diesel per hari dengan 8 jam kerja efektif.
Kendati demikian` Wagio Ripto Sumarto mengakui, “jika masih ada keraguan terkait keamanan penggunaan bio  diesel serta rekomendasi dari pabrikan mesin maupun kendaraan untuk penggunaan bio diesel juga terbatas. Namun` ditinjau dari ketersediaan bahan baku, potensi pengembangan BMS di Kalbar sangat besar, “ termasuk produk sampingan yakni gliserol, “juga bernilai tinggi. Disinggung mengenai kampanye penggunaan Solar 10 % dan Bio diesel 90 %, oleh presiden SBY Juni lalu, dirinya mengungkapkan masih memerlukan waktu. Terutama regulasi menyangkut energi nasional, dengan memandang pemanfaatan bio diesel sebagai solusi mengatasi ketergantungan terhadap bahan bahan bakar fosil sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.


0 comments:

Posting Komentar