Kamis, 20 Juni 2013

DPRD Kalbar Nilai Tim Monitoring LPG Propinsi Mandul

KBRN, Pontianak: DPRD Kalbar mendesak Tim Pengawasan dan Pengendalian LPG propinsi Kalbar untuk turun ke lapangan memantau pendistribusian LPG 3 Kg, lantaran tengah terjadi kelangkaan di sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara. Bahkan, terjadi kenaikan harga hingga di atas RP.30.000 per tabung. 

“Meskipun saat ini telah dibentuk Tim Monitoring yang bertugas memantau kebutuhan LPG, namun dalam praktiknya Tim Pengawasan dan Pengendalian LPG yang diketuai Assisten II Setda Kalbar, Lensus Kandri, lebih banyak duduk diam atau boleh dikatakan mandul,” ujar anggota Komisi C DPRD Kalbar, Andry Hudaya Wijaya, Kamis (16/5/2013) siang. 

Menurutnya, Pemerintah harus menjamin kondusifitas ketersediaan energi bagi masyarakat, khususnya LPG. Apalagi konversi BBM minyak tanah ke LPG yang ditempuh Pemerintah demi efisiensi anggaran, sudah sepantasnya juga diimbangi dengan jaminan ketersediaan pasokan LPG. 

Andry Hudaya pun mengingatkan semua pihak yang terkait agar tidak main–main dengan kepentingan rakyat. “Oleh karena itu, Pemerintah propinsi dalam minggu ini juga, harus dapat mengagendakan rapat kerja dengan semua pihak, mulai dari Pertamina, Polisi dan Dinas Perdagangan untuk membahas persoaalan kelangkaan LPG,” tegas Andry yang merupakan legislator fraksi Golkar. 

Dikonfirmasi Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian LPG propinsi Kalbar, Lensus Kandri mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima secara resmi laporan dari Kabupaten Kota, terkait kelangkaan LPG. 

“Namun, jika masih mampu ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Kota, propinsi tidak perlu langsung turun tangan, apalagi di setiap daerah juga telah terbentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian LPG,” terang Lensus. 

Selain itu, sambung Lensus, dari aspek pendanaan propinsi juga sangat terbatas, sehingga tidak dapat setiap saat turun ke lapangan. 

“Terkecuali jika ada permintaan bantuan secara resmi, baru propinsi menurunkan Tim Monitoring. Tapi sebelumnya pihaknya akan meminta penjelasan dari Pertamina Kalbar, yang juga termasuk dalam keanggotaan Tim Pengendalian dan Pengawasan LPG,” ujar Lensus.

0 comments:

Posting Komentar