Minggu, 30 Desember 2012

PT. SURYA NIAGA INDAH KLARIFIKASI KELANGKAAN BBM DI SEPOK LAOT

PT. Surya Niaga Indah (SNI) membantah informasi yang beredar telah melakukan penyimpangan dalam pendistribusian BBM Solar, bagi para nelayan di Sepok Laot Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Meskipun proses pengiriman sempat terkendala, namun hal itu bukan karena penggelapan seperti yang dikomplain beberapa nelayan, melainkan karena adanya renovasi terhadap ponton pengangkut BBM.

“Renovasi ponton itu memakan waktu yang lama yakni selama 4 bulan. Praktis selama itu, kami tidak dapat menyalurkan solar untuk bahan bakar perahu motor nelayan, “ ujar Komisaris PT. SNI Ridwan, Senin (03/12/12).

Tetapi, Ridwan mengakui selama itu pihaknya tetap mengambil BBM solar dari Pertamina, dengan jatah sebanyak 75 Kiloliter perbulan. Ia beralasan jika solar tidak diambil maka jatah akan hangus. Hal itu juga dilakukan untuk menghindari putusnya distribusi solar bagi para nelayan.

“Jadi kami bukan sengaja menahan atau menunda pengiriman solar bagi nelayan. Buktinya, setelah renovasi ponton rampung, BBM solar langsung dijual sesuai harga resmi yang ditetapkan Pemerintah, “tambahnya.

Selain itu, Ridwan mengatakan, telah mengundang para nelayan untuk meluruskan berita tersebut, dan semuanya dapat memahami sehingga masalah dapat diselesaikan. Termasuk menjelaskan duduk persoalannya pada instansi terkait di Kabupaten Kubu Raya.

Sementara itu, salah seorang nelayan Sepok Laot, Ali mengungkapkan kelangkaan solar sebelumnya belum pernah terjadi. Dari penjelasan pihak PT. SNI, tertundanya pengiriman solar karena adanya perbaikan ponton.

“Namun, kedepan saya minta agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang, karena sangat merugikan nelayan. Kepada PT. SNI saya harap dapat mendistribusikan solar secara normal, agar tidak menggangu nelayan untuk melaut,” ingatnya.

Ali menuturkan, selama solar langka, para nelayan terpaksa mendatangkan solar dari luar dengan harga perliter Rp.7000 – 7.200, jauh diatas harga normal sebesar 4.500 per liter

Sebelumnya, empat perwakilan nelayan asal Sepok Laot Kecamatan Sungai Kakap mendatangi Kantor Pertamina Regional VI Kalbar. Mereka mengeluhkan kelangkaan BBM jenis solar bagi nelayan dan mensinyalir kelangkaan akibat pengggelapan dari PT. SNI. Agar tetap dapat melaut, sebagian nelayan terpaksa harus membeli solar dari luar dengan harga yang tinggi.

0 comments:

Posting Komentar