Minggu, 18 November 2012

PLTN SOLUSI TEPAT ATASI KRISIS LISTRIK DI KALBAR

Rencana pembangunan PLTN di Kalbar, kembali mencuat dalam Rapat Kerja Komisi C dengan jajaran PLN wilayah Kalbar dan instansi terkait Senin (05/11/12). Anggota Komisi C DPRD Kalbar, Alifuddin mempertanyakaan kemungkinan PLN membangun PLTN di Kalbar, untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik. 

“Mengingat, Kalbar sudah sekian lama mengalami kekurangan pasokan listrik, bahkan di daerah perbatasan harus dipasok dari Malaysia, maka pembangunan PLTN dapat menjadi suatu alternatif pemecahan masalah krisis kelistrikan yang tepat bagi Kalbar,” ujar legislator asal PKS ini. 

Sementara, Area Manager PT. PLN (Persero) Cabang Pontianak, Ahmad Ismail mengakui, kondisi geografis Kalbar sebenarnya ideal bagi pembangunan reaktor nuklir, terutama keberadaan sungai besar untuk mendinginkan turbin. 

“Namun, mewujudkan suatu pembangunan reaktor nuklir bagi PLTN di Kalbar, bukan perkara yang gampang atau sederhana. Selain diperlukan persiapan yang matang dalam hal finansial, teknologi, keamanan dan lainnya, persoalan dukungan dari masyarakat merupakan masalah yang cukup rumit untuk diatasi,” ujarnya. 

Ia sebenarnya menyetujui jika hal itu dapat terwujud, seraya menyontohkan keberhasilan Jepang menjadi negara maju, yang salah satunya didukung tersedianya energi listrik dengan harga murah yang bersumber dari PLTN. Saat ini negara Sakura tersebut memiliki 105 reaktor. 

“Meskipun belakangan jumlahnya dikurangi sebanyak 12 reaktor, tetapi Jepang menggantinya dengan pembangunan 2 reaktor yang memiliki kapasitas lebih besar, “terangnya. 

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bappeda Kalbar Robert Nusanto. “Bahkan, Bappeda telah mengadakan pertemuan dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) maupun Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Keputusan final menyangkut pengawasan saat ini tinggal menungu penandatangan MOU antara Gubernur Kalbar dengan Kepala Bapeten,” terang Robert. 

Ditambahkan Robert, bahwa Batan juga telah menganggarkan dana pada tahun 2013, untuk membiayai kegiatan survei non tapak terkait lokasi yang cocok bagi pembangunan reaktor. 

"Namun, secara pribadi saya mengusulkan pembangunan reaktor mengambil lokasi di timur Kalbar, seperti di Kabupaten Kapuas Hulu atau Melawi. Pertimbangannya, cadangan air yang tersedia cukup melimpah untuk mendinginkan turbin, “ tandasnya.

0 comments:

Posting Komentar