Jumat, 18 November 2011

LPP RRI PERKUAT KEMAMPUAN REPORTER

CIREBON. LPP RRI kembali menggelar Workshop selama 3 hari mulai 17 – 19/11/11 di Hotel Apita Cirebon Jabar, untuk memperkuat kemampuan reporter dalam memproduksi berita. Kegiatan diikuti sebanyak 16 reporter yang mewakili 16 stasiun RRI se Indonesia dan dibuka oleh Kepala Stasiun RRI Bogor Drs. Nurhanuddin MM., mewakili Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Masduki yang masih dalam perjalanan menuju Cirebon. Workshop bertajuk Penguatan Dan Modifikasi Format Berita (News Feature dan Indepth Reporting) menghadirkan beberapa pemateri dari LPP RRI antara lain Nurhanuddin dan Eko Wahyuanto serta wartawan harian Tempo Abdul Manan.
Workshop diawali dengan sambutan Kepala Stasiun RRI Cirebon Sophia Endang Widowati, yang mengharapkan agar kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan para reporter dalam mengolah berita, khususnya format Indepth Reporting. Karena trend masa kini kekuatan media mulai beralih dari berita ringan, menjadi berita berformat Indepth Reporting dan Investigative reporting. Sedangkan Ketua Panitia Soleman Yusuf mengakui bahwa ; hampir 90 % produk berita RRI masih belum menyentuh kepentingan publik, dimana warna berita dominan berisi unsur pemerintahan/Top Down. Kemudian isi berita juga lebih banyak menyajikan komentar para pejabat, bukan memaparkan data dan fakta dari lapangan. Dirinya menyebutkan Workshop kali ini merupakan yang kedua di tahun 2011, setelah pertama kalinya terselenggara di Bogor beberapa waktu lalu. Melalui workshop ini diharapkan LPP RRI dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, dapat menjaring minimal 30 reporter yang memiliki kemampuan untuk memproduksi berita dengan format News Features dan Indepth Reporting yang berkualitas.
Hal senada juga diungkapkan Nurhanuddin ketika memberikan sambutan, bahwa produk berita RRI dalam berbagai format masih lemah, dimana esensi kepublikan belum begitu signifikan menyuarakan kepentingan publik, meskipun RRI telah berbentuk Lembaga Penyiaran Publik. Tapi hal ini bukan sepenuhnya kesalahan reporter maupun bidang pemberitaan, karena faktor penyebabnya begitu kompleks, termasuk aspek struktural dan kultural. Namun, dengan terbitnya buku Reformasi Birokrasi dari Kementrian PAN & Birokrasi, yang menempatkan RRI dan TVRI berada dalam Institusi Lembaga Pemerintah Llain, bersama TNI, POLRI dan Kejaksaan Agung telah membawa angin segar bagi kelembaagan LPP RRI kedepan.
Kegiatan dalam workshop di hari Pertama diisi dengan 3 sesi Diskusi Panel. Di Sesi I, wartawan Tempo Abdul Manan menyampaikan materi “Penajaman Jurnalistik Untuk Penggalian Berita”. Menurutnya indepth reporting diawali dari keingintahuan atau rasa penasaran dari seorang wartawan atas suatu kasus dan peristiwa. Melihat suatu masalah dari berbagai sisi dan menyajikannya secara mendalam, sehingga sesuatu yang awalnya biasa menjadi luar biasa. Salah satu investigative reporting yang dapat menjadi referensi adalah investigasi 2 wartawan harian Washington Post atas kasus Watergate, yang berdampak terhadap pengunduran Presiden AS Richard Nixon.
Diskusi Panel Sesi II dengan Pemateri Nurhanuddin kembali menekankan pentingnya Kode Etik Jurnalistik dan Etika Peliputan, kepada seluruh reporter. Hubungan yang terjalin antara reporter dengan narasumber adalah hubungan profesional bukan personal, untuk menghindari terjadinya intervensi maupun subjektifitas dalam produksi berita. Hal ini harus dipegang teguh oleh para reporter untuk menjaga independensi kelembagaan, dengan tetap menunjukkan keberpihakan pada kepentingan publik.
Dalam sesi III pemateri Eko Wahyuanto menyebutkqan 4 hal yang harus diperhatikan oleh seluruh reporter dalam memproduksi berita Indepth Reporting, yakni isi, penyajian, kemasan dan orijinalitas. Pembuatan berita indepth reporting harus diawali dengan pertanyaan “Mengapa dan Bagaimana. Salah satu Investigative Reporting yang dapat menjadi rujukan para reporter adalah investigasi yang dilakukan oleh wartawan Tempo, “Ada Tommy di Tanah abang” yang mengungkap ke publik pihak dibalik kebakaran di pasar Tanah Abang.
Sementara itu, Direktur Program & Penyiaran LPP RI Masduki menutup kegiatan workshop di hari pertama, dengan kembali mengingatkan bahwa fungsi wartawan bukan sebagai juru bicara pemerintah, untuk itu konten berita harus mengacu pada kepentingan publik. Kegiatan workshop yang digelar merupakan bagian dari upaya LPP RRI untuk menjadikan sosok reporter lebih cerdas, dengan melihat berita dari segala sisi secara mendalam.

0 comments:

Posting Komentar