Sabtu, 05 November 2011

KUOTA BBM BERSUBSIDI UNTUK KALBAR NAIK 2 %

Kepala Dinas Pertambangan & Energi Provinsi Kalbar Agus Amman Sudibyo menyatakan, jika memperhatikan data kuota dan realisasi BBM bersubsidi, seharusnya kebutuhan BBM bagi masyarakat Kalbar telah terpenuhi. Namun, faktanya masyarakat justru sering mengalami kesulitan memperoleh BBM bersubsidi, khususnya jenis premium dan solar. Sehingga sering terjadi antrian di hampir semua SPBU yang tersebar di Kalbar.
Hal itu diungkapkan Agus Amman saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Pengendalian & Pengawasan Distribusi BBM Bersubsidi Kamis (03/11/11). Jika tidak segera diantisipasi, kondisi ini sangat rawan menimbulkan gejolak sosial.
Berdasarkan data yang diterima dari pihak Pertamina Kalbar, realisasi distribusi BBM bersubsidi hingga 23 Oktober 2011 mencapai 674. 201 Kl atau sekitar 81, 63 %. Terdiri dari premium 367. 608 Kl, solar 248. 614 Kl dan Minyak tanah 57. 979 Kl.
Agus Amman mengatakan, beberapa faktor terjadinya antrian di SPBU antara lain alokasi kuota BBM yang terbatas. Di sisi lain, pertumbuhan kemndaraan bermotor di Kalbar setiap tahun meningkat secara, bahkan mencapai 20 % per tahun. Kemudian adanya disparitas harga antara BBM bersubsidi dan non subsidi. Di samping itu, juga dipicu kepanikan masyarakat menyikapi isu rencana pemerintah menaikkan harga dan membatasi kuota BBM bersubsidi. Sehingga menyebabkan masyarakat membeli BBM secara besar besaran, dengan berbagai cara diantaranya memodifikasi tanki kendaraan bermotor dan membeli BBM bersubsidi berulang ulang.
Menyikapi hal itu, maka Pemprov Kalbar melalui Surat Gubernur tertanggal 17 Juni 2011, telah mengusulkan kepada Kepala BPH Migas untuk menambah alokasi kuota BBM bersubsidi sebesar 15 – 20 %.
Usulan dipenuhi dari kuota semula 807. 714 Kl menjadi 825. 910 Kl atau meningkat sebesar 2 %. Agar tepat sasaran, maka diperlukan kerjasama dengan semua pihak, untuk saling bersinergi dalam pengawasan pendisitribusian BBM bersubsidi.


0 comments:

Posting Komentar