Rabu, 30 November 2011

DESAK BANGUN JEMBATAN SEMPADU-SEKURA

Masyarakat Kabupaten Sambas khususnya di daerah Sempadu-Sekura mengusulkan pada Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten, untuk membangun jembatan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut. Karena, selama ini masyarakat masih menggunakan kapal ferry, untuk memasarkan produk pertanian dan hasil alam. 
Usulan tersebut disampaikan Kepala Desa Sungai Serabek Kecamatan Telok Keramat, Erizaldi, saat audiensi dengan anggota Komisi C DPRD Kalbar Tony Kurniadi Rabu (23/11/11) di Ruang Bahaum DPRD Kalbar. Menurutnya kondisi ini sangat menyulitkan warga, terlebih dalam keadaan mendesak seperti membawa warga yang sakit untuk ke Rumah Sakit. Bahkan, pernah seorang ibu terpaksa melahirkan di dalam kendaraan, karena tidak sempat lagi dibawa ke rumah sakit akibat lamanya menunggu fery. Adanya jembatan tentu sangat membantu dalam memperlancar dan menopang perekonomian masyarakat setempat.
Tony Kurniadi mengakui keinginan warga tersebut sangat tepat. Tapi ia menyarankan agar pembangunan jembatan Sempadu - Sekura diusulkan pada APBD tahun yang akan datang. Mengingat, saat ini Pemprov tengah memfokuskan pembangunan jembatan Mensere – Segarau, karena telah mendapatkan respon positif dari Kementerian PU. Bahkan, ia tengah berupaya mendorong Pemprov Kalbar untuk segera menindaklanjuti, dengan mengkaji secara teknis melalui studi kelayakan. Idealnya menjadi rencana strategis provinsi, karena lokasi pembangunan jembatan termasuk dalam kawasan strategis nasional.
Tony menyebutkan, usulan pembangunan jembatan Segarau-Mensere dengan bentangan sekitar 1,3 Km itu, menghubungkan Kecamatan Jawai yang terletak di Desa Mensere dengan Desa Segarau di Kecamatan Tebas. Jika terealisasi maka dengan sendirinya membuka daerah yang masih terisolasi di beberapa kecamatan, sehingga berdampak terhadap aktivitas ekonomi. Sebab, selama ini, aktivitas masyarakat di kawasan tersebut masih bergantung pada angkutan sungai.
Desa Mensere di Kecamatan Tebas, berdekatan dengan Kecamatan Jawai, Jawai Selatan dan Tekarang, yang hingga kini masih terisolasi akibat minimnya akses transportasi. Bahkan, warga di Jawai, Jawai Selatan dan Tekarang terpaksa melakukan aktifitas perekonomian ke Negara Malaysia, dengan menumpang kapal ferry di dermaga Perigi Piai. Sedangkan, warga di kecamatan Telok Keramat, Paloh dan Tangaran menggunakan dermaga Fery di Teluk Kalong. Adanya jembatan Segarau – Mensere nantinya memiliki nilai yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga berdampak terhadap percepatan ekonomi di enam Kecamatan tersebut.



0 comments:

Posting Komentar