Minggu, 28 Agustus 2011

PASTIKAN STOK BARANG LEBIH DARI CUKUP

Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM Kota Pontianak terus memonitor dan mengawasi ketersediaan sembako dan barang strategis lainnya menjelang Ramadhan. Termasuk memonitor harga barang di semua pasaran yang terus merangkak naik.
Dalam Dialog Interaktif di RRI Pontianak Jum`at (29/07/11), Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM Kota Pontianak Ashari Giza Putra mengakui, beberapa komoditas mengalami kenaikan dibanding bulan lalu, diantaranya produk pangan asal hewan seperti telur dan daging.
Sementara daging sapi, beras dan gula hingga kini masih relatif normal. Kenaikan sebenarnya dipicu faktor psikologis masyarakat, yang mulai memborong beberapa barang, seiring datangnya bulan Ramadhan. Sesuai mekanisme pasar, meningkatnya kebutuhan barang, selalu diikuti kenaikan harga.
Pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan kenaikan semakin tinggi, dengan memastikan ketersediaan stok di pasaran serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Bahkan, untuk stok beras jenis medium telah dicadangkan Perum Bulog Kalbar hingga 4 bulan kedepan. Di bagian lain, FORKUM (Forum Komunikasi BUMN), juga menggelar pasar murah di beberapa titik di kota Pontianak.
Mengenai harga barang atau komoditas, sepenuhnya tergantung mekanisme pasar, tidak diintervensi oleh pemerintah. Berbeda di masa lalu, dimana monitoring harga barang dilakukan Pemerintah melalui Bidang Pengendalian Harga Barang. Untuk itulah pemerintah mengupayakan ketersediaan barang di pasaran lebih dari cukup. Sehingga terjadi persaingan yang kompetitif dan sehat antara pejual dalam memasarkan barang di pasaran.
Terkait peredaran produk impor di pasaran, pemerintah tetap berkoordinasi dengan BB POM kota Pontianak. Terutama produk makanan dan minuman kaleng, yang juga menjadi incaran konsumen. Kerjasama kedua lembaga dilakukan sebenarnya bukan hanya menjelang momen hari besar keagamaan, tetapi hari – hari biasa, mulai dari peninjauan, monitoring hingga razia ke lapangan.
Terkait, momen bulan Ramadhan, dimana kota Pontianak selalu diramaikan dengan pedagang musiman, yang menjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa dan sahur, Ashar Giza menjelaskan, “sama seperti tahun lalu, pada tahun ini Pemerintah tetap membuka kesempatan untuk masyarakat berjualan, asalkan tidak mengganggu ketertiban, keamanan dan keindahan kota.
Dirinya mengakui, keberadaan pedagang sangat membantu kaum muslimin yang ingin mendapat panganan untuk berbuka dan sahur. Di samping harga jual yang murah, makanan yang dijual juga beraneka macam, terutama makanan khas daerah yang di luar bulan Ramadhan sangat jarang ditemui.
Namun Ia meminta masyarakat yang menjual jajanan khusus berbuka puasa, memilih lokasi yang tidak mengganggu fasilitas umum.

.

0 comments:

Posting Komentar